Kalaupun melakukan aktivitas di luar ruangan diimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker."
Muara Teweh (ANTARA News) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah telah melakukan pengujian kualitas udara akibat kabut di dalam kota Muara Teweh dengan hasil berbahaya.

"Hasil pengujian kualitas udara yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup setempat hasilnya diketahui saat ini bahwa kualitas udara setempat berbahaya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Barito Utara Suriawan Prihandi di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Suriawan, kondisi kulitas udara ambient untuk parameter seperti NO2, SO2, CO, PM10, telah melampaui batas ambang batas sebagaimana dipersyaratkan sehingga dapat memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan terutama meningkatnya Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada Jumat (16/10) kondisi kabut asap di wilayah Kabupaten Barito Utara berada pada posisi indeks 300 lebih yang merupakan kategori berbahaya.

Berdasarkan dari kondisi tersebut BLH Barito Utara merekomendasikan agar warga masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan atau paling tidak menghentikan kegiatan di luar.

"Kalaupun melakukan aktivitas di luar ruangan diimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker. Dan mengurangi jam belajar untuk anak-anak sekolah serta mengurangi jam kerja untuk PNS dan karyawan swasta," katanya didampingi Kepala UPT Laboratorium Lingkungan BLH, Akhmad Rizali.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Robansyah juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat diwilayah Kabupaten Barito Utara untuk mengurangi aktivitas diluar ruangan, kalaupun terpaksa melakukan aktivitas diluar ruangan agar menggunakan masker.

"Karena kualitas udara di daerah kita ini sudah berada di level berbahaya," katanya.

Apabila ada tanda-tanda atau gejala terserang penyakit segera berobat ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Selain itu perbanyak minum air putih yang berfungsi untuk membersihkan saluran pernapasan akibat terisap kabut asap, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

"Diharapkan kepada ibu hamil dan balita untuk menghindari kontak langsung dengan udara luar," kata Robansyah.

Kepala Kelompok Tenaga Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Muarateweh Sunardi mengatakan kabut asap Selasa sore masih tebal sama dengan pagi tadi.

Jarak pandang permukaan pada Selasa sore hanya 50 meter dengan jarak pandang vertikal 90 feet.

"Kabut asap masih tebal sama seperti pagi tadi dan kemarin," kata Sunardi.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015