Roma (ANTARA News) - Seorang anggota polisi Italia tewas dalam kerusuhan penonton pada pertandingan Seri A antara pendukung Sisilia saat Catania berhadapan dengan Palermo, demikian diumumkan media Jumat malam waktu setempat. Kantor berita ANSA melaporkan, polisi yang tewas itu berusia 38 tahun sementara seorang anggota polisi lainnya luka berat. Akibat terjadinya tragedi itu, Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mengumumkan semua pertandingan sepakbola profesional yang sudah dijadwalkan dibatalkan minggu ini dan menekankan pembatalan itu bisa lebih panjang. Polisi itu tewas ketika mukanya terkena bom yang dilemparkan dari kerumunan penonton di luar stadion. Polisi naas itu tewas di Rumah Sakit Garibaldi di Catania. Palermo memenangi pertandingan itu 2-1 tetapi pertandingan derbi Sisilia yang berlangsung seru itu diwarnai dengan kerusuhan yang menewaskan anggota pengaman itu. Direktrur Catania, Pietro Lo Monaco, mengungkapkan tentang kematian anggota polisi itu. "Kami diberitahu oleh anggota pengaman kami dari rumah sakit bahwa polisi itu sudah tewas akibat terjadinya kerusuhan dalam pertandingan itu," kata Monaco kepada wartawan. "Saya begitu mencintai sepakbola sepanjang hidup saya, sehingga saya seolah sudah menyatu dengan olahraga ini. Dengan adanya kejadian ini, saya akan meninggalkan olahraga ini. Sepakbola bukan lagi bagian dari diri saya," katanya. Pertandingan itu dihentikan setelah berjalan satu jam, ketika gas air mata ditembakkan polisi untuk menghalau penonton ke tengah lapangan. Masalah bermula, ketika ternyata para penonton Palermo tidak dapat masuk ke dalam Stadion Massimo sampai pertandingan berjalan setengah main. Palermo memimpin pertandingan pada menit ke-55 ketika Andrea Caracciolo melakukan tembakan dengan memanfaatkan umpan panjang dari Mark Bresciano. Gol itu terjadi bersamaan dengan masuknya penonton Palermo dan inilah titik awal terjadinya kerusuhan berkepanjangan itu. Dilaporkan, kembang api dilemparkan ke tengah lapangan dan bagian lain tribun dimana para penonton Palermo duduk. Mereka membalas sampai akhirnya gas air mata membuat pertandingan tidak mungkin dilanjutkan. Kedua tim meninggalkan lapangan dan berada dalam kamar ganti sementara pertandingan ditunda selama 30 menit. Ketika pertandingan lanjutan baru berlangsung 60 detik, Catania menyamakan kedudukan melalui Fabio Casereta. Kemenangan Palermo terjadi pada menit ke-83 dan dianggap kongtroversial, karena David di Michele yang mencetak gol dianggap Catania "hands ball" karena bola terlihat menyentuh tangannya sebelum masuk ke dalam gawang. Pertandingan kemudian dihentikan lagi ketika berlangsung sekitar satu setengah jam dan direncanakan dilanjutkan keesokan harinya. Kerusuhan berlanjut Setelah usai pertandingan, kerusuhan antar penonton berlanjut di luar stadion dan melibatkan polisi yang berusaha melerai mereka. Sekitar 100 orang terluka dalam kerusuhan itu sementara anggota polisi yang mengamankan pun banyak terluka, karena pendukung kedua tim itu melempari mereka dengan kembang api serta memukuli menggunakan benda tumpul. Polisi menyebutkan, pihak mereka menangkap 25 orang dan hingga tengah malam menahan sembilan orang penonton kedua kesebelasan yang berlaga. Presiden Catania, Antonio Pulvirenti, menyalahkan pendukung Palermo sebagai penyebab terjadinya kerusuhan. "Sudah terang insiden itu terjadi karena adanya provokasi dari pendukung Palermo ketika mereka masuk ke dalam stadion," katanya. "Sebelum itu tidak ada terjadi apa-apa. Meraka yang memulai sehingga gas air mata terpaksa dilemparkan ke tengah lapangan," katanya. Tidak mengejutkan, sebaliknya pelatih Palermo, Francesco Guidolin, menyalahkan pendukung Catania sebgai biang kerok terjadinya kerusukan. "Kami memenangi pertandingan tapi kami tidak dapat menikmati kemenangan ini. Sepakbola tidak akan bertahan lama bila terjadi seperti ini. Tidak ada kegembiraan lagi," kata Guidolin. Ironisnya, pertandingan Jumat itu diawali dengan hening-cipta satu menit untuk mengenang Ermanno Licursi, direktur tim amatir Sanmartinese yang meninggal Sabtu lalu menyusul terjadinya kerusuhan melawan saingan mereka sesama tim Calabrian, klub Cancellese. Juara Piala Dunia Italia merencanakan mengadakan pertandingan persahabatan melawan Romania di Siena Rabu mendatang namun dibatalkan karena terjadinya kerusuhan Jumat. Juara dunia itu akan bertindak sebagai tuan rumah atas Skotlandia pada babak penyisihan Euro 2008 pada 28 Maret. Mereka berada di urutan ketiga di Grup B, dua angka setelah Skotlandia dan Perancis. Pertemuan darurat "Kami tidak dapat menyaksikan kejadian seperti ini terus," kata Komisi Luar Biasa FIGC, Luca Pancalli. "Sepakbola Italia akan berhenti. Dan ini akan berhenti sampai kami melihat tidak akan ada lagi kejadian seperti ini pada pertandingan lainnya," katanya. Pancalli mengatakan, pertemuan darurat diadakan Senin bersama kementerian dalam negeri dan olahraga untuk membicarakan masalah olahraga ini dan mencari solusi apa yang harus dilakukan seterusnya. "Bila tidak ada solusinya kami akan berhenti saja," katanya. Pada awal minggu ini, ia sudah mengancam akan membekukan segala kegiatan olahraga di negara itu karena terjadinya kerusuhan yang juga menyebabkan satu orang tewas. Dalam insiden Jumat malam, seorang anggota polisi, Filippo Raciti, dipisahkan dengan istri dan kedua anaknya kemudian perusuh dilaporkan memasukkan bahan peledak ke dalam kendaraannya. Walikota Catania, Umberto Scapagnini, berada dalam ruang operasi di rumah sakit selama 45 menit, menyaksikan jalannya operasi yang tidak berhasil atas anggota polisi yang terkena pecahan bahan peledak itu. "Tidak ada lagi kata-kata yang dapat diungkapkan,--melihat hidup yang tercabik seperti ini," kata Scapagnini, "Ini terasa absurd dan tidak dapat diterima." (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007