Jakarta (ANTARA News) - ‎Anggota DPR RI dari Riau, Lukman Edy menyesalkan lambannya pemerintah dalam menangani bencana asap menyusul tewasnya seorang bocah di Pekanbaru, Riau.




"Bangsa berduka, pemerintah diam saja. Bencana asap sudah seperti gas beracun di Riau, mematikan tanpa rasa sakit. Semoga kematian gadis kecil Ramadhani Lutfie bisa mengetuk nurani bangsa dan empati pemerintah," kata Lukman Edy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.




Berita sebelumnya, seorang bocah berusia 9 tahun, Rahmadani Lutfie asal Pekanbaru Riau meninggal dunia, Rabu. Rahmadani meninggal dunia dikarenakan paru-parunya dipenuhi oleh asap. Hal itu terungkap dari hasil rontgen.




Selain itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu juga meminta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek untuk memberlakukan darurat kesehatan di Riau.




"Mendesak Menteri Kesehatan untuk menyatakan Riau darurat kesehatan, dan mengambil langkah-langkah yang bisa mengatasi gangguan akibat asap," kata dia.




Adapun langkah yang bisa dilakukan Menteri Kesehatan adalah membagikan masker yang layak kepada seluruh masyarakat Riau secara merata. Melarang anak-anak untuk bermain diluar rumah, dan menutup ventilasi-ventilasi rumah.




"Harus menyiapkan posko-posko pelayanan kesehatan di semua rumah sakit dan puskesmas, serta rumah-rumah pelayanan kesehatan, menyiapkan obat-obatan dan oksigen yang cukup serta menggratiskan pengobatan kepada korban ISPA tanpa pengecualian," demikian Lukman Edy.



Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015