Amuntai (ANTARA News) - Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terjadi sejak Kamis (1/2) semakin meluas, dan sekira 200 rumah di tiga kecamatan, yaitu Banjang, Amuntai Utara dan Amuntai Tengah, dilaporkan terendam. Namun demikian, Kepala Bagian Kesbang Lintas Masyarakat (Linmas) HSU, Drs. Rahmadi MSi, mengemukakan bahwa hinggga kini belum ada permintaan dari masyarakat untuk diungsikan (evakuasi), dan dapur umum yang disiapkan pemerintah daerah pun masih sepi. Oleh karena itu, ia mengemukakan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka pihaknya dan beberapa instansi terkait, sejak Jumat, selalu melakukan pantauan di lapangan. "Kita selalu memantau setiap perkembangan banjir, bila air semakin meninggi, mau tidak mau masyarakat harus dievakuasi," katanya. Tentang persediaan makanan, ia menyatakan, hingga kini masih aman, karena masyrakat rata-rata masih mampu menyiapkan keperluan masing-masing, dan bantuan dari pemerintah daerah segera dibagikan, kalau kondisinya masyarakat sudah tidak memungkinkan lagi. Ia menyatakan, beberapa ruas jalan di HSU juga terendam, sehingga arus transportasi di beberapa ruas jalan lumpuh. "Kita belum bisa menghitung secara pasti berapa banyak rumah warga yang terendam banjir, begitu juga dengan jumlah kerugiannya," demikian Rahmadi. Sementara itu, dari HSU dilaporkan pula ada ratusan rumah di seluruh desa di Kecamatan Banjang kebanjiran, dan ketinggian air di daerah tersebut mencapai 1,5 meter. Tidak kurang dari 100 rumah panggung di daerah tersebut sejak dua hari ini terendam, dan permukaan air cenderung naik, namun demikian hingga kini masyarakat belum ada minta dievakuasi. Kecamatan Banjang berada di titik pertemuan antara Sungai Tabalong dan Sungai Balangan, yang kemudian bertemu di Sungai Negara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007