Nilai produk dairy dari Selandia Baru mencapai Rp6 triliun yang menandakan Indonesia pasar penting bagi mereka. Maka kita minta mereka untuk berinvestasi langsung di Indonesia terutama di industri dairy, jangan cuma jadi pasar dong."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong Selandia Baru untuk berinvestasi sektor industri makanan minuman berbasis susu atau dairy saat bertemu Duta Besar Trevor Matheson dan Menteri Perdagangan dan Isu-isu perubahan Iklim Tim Groser.

Nilai produk makanan-minuman, termasuk dairy, yang berasal dari negara itu mencapai 456 juta dollar AS, sedangkan produk dari Indonesia yang dikapalkan ke Selandia Baru antara lain makanan ternak, besi baja, karet olahan dan pupuk.

"Nilai produk dairy dari Selandia Baru mencapai Rp6 triliun yang menandakan Indonesia pasar penting bagi mereka. Maka kita minta mereka untuk berinvestasi langsung di Indonesia terutama di industri dairy, jangan cuma jadi pasar dong." kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Kamis.

Saat ini, imbuhnya, merupakan saat yang tepat bagi investor global menanam modal di Indonesia, di mana beberapa paket kebijakan ekonomi tengah digulirkan untuk mendorong aktivitas industri.

Selandia Baru dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi susu untuk dipasarkan ke pasar domestik dan pasar ASEAN.

Investasi dari negara tersebut dapat dilakukan dengan menggandeng perusahaan lokal.

Saleh juga mengungkapkan, kerja sama investasi kedua negara sejatinya menguntungkan Selandia Baru karena dapat mengatasi salah satu kendala yang dihadapi peternakan sapi yaitu pasokan makanan ternak.

"Saat musim dingin, ketersediaan rumput di sana terbatas padahal itu pakan utama sapi," ujarnya.

Masalah tersebut dapat dibantu diatasi dengan memberikan pakan lain yakni bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Expeller/PKE) yang merupakan salah satu produk sampingan CPO.

Indonesia merupakan produsen CPO terbesar di dunia dan menghasilkan PKE dalam jumlah besar yang dapat dimanfaatkan oleh peternak sapi di Selandia Baru untuk tambahan pakan ternaknya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015