Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memperkirakan kehilangan pendapatan sebesar Rp 1,5 miliar selama tiga hari akibat tidak berfungsinya Stasiun Telepon Otomat (STO) Semanggi II. Hal itu diungkapkan Dirut PT Telkom, Arwin Rasyid, di sela pemberian bantuan kemanusiaan Telkom kepada korban banjir di Perumahan Ciledug Indah II, Tangerang, Senin. Ia menjelaskan potensi kerugian terutama akibat terputusnya komunikasi sekitar 76.000 satuan sambungan telepon (sst). Hitung-hitungan kasarnya, pemakaian jasa telekomunikasi sebesar Rp8.000 perhari, dikali 76.000 sst selama tiga hari bencana. "Ya kurang lebih Rp1,5 miliar kalau dihitung sejak tiga hari lalu, Sabtu, Minggu, Senin," ujarnya. Kerugian itu hanya potensi pendapatan yang seharusnya diperoleh dari pelanggan, sedangkan kerugian akibat kerusakan infrastruktur tidak terlalu besar. Akibat banjir yang melanda ibukota Jakarta, pada Jumat (2/1) Sentral Telkom Otomat (STO) Semanggi II terendam air. "Namun perangkat berupa trafo, main distribution frame (MDF), rectifier, fibre optic dapat diselamatkan dengan cara mengeringkannya," ujar Arwin. VP Public and Marketing Communications Telkom, Muhammad Awaluddin, mengatakan hingga Senin siang lebih dari 50 persen dari layanan yang sempat terganggu, seperti telepon tetap, telepon tetap nirkabel, dan jasa internet mulai pulih. "Kami harap besok siang sebagian dari 70 ribu pelanggan sudah pulih teleponnya," kata Awaluddin. Demikian halnya fasilitas tansmisi "backbone", sebesar 50 persen dari 8 STM-1 (Synchronus Transfer Mode) sudah berfungsi normal. Sebelumnya, akibat banjir tersebut sebanyak 19.000 satuan sambungan layanan Speedy terganggu. "Perangkat multimedia Speedy dalam proses uji coba," ujar Arwin Rasyid. Namun, normalisasi layanan kapada pelanggan diutamakan pada call center perusahaan dan layanan umum, seperti PTB Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bank Indonesia, Polda Metro Jaya, dan perbankan seperti Bank Mandiri. "Sejak Minggu malam, call center layanan perbankan. Pemulihannya dengan melakukan pengalihan panggilan melalui STO Gambir," ujar Arwin. Pada kesempatan itu, PT Telkom memberikan bantuan untuk korban banjir berupa uang tunai Rp125 juta, makanan siap saji beserta obat-obatan 5 truk. Pengobatan gratis di posko kesehatan, telepon gratis, dapur umum, dan tiga perahu karet. (*)

Copyright © ANTARA 2007