Pelanggan 900 VA akan dinaikkan semua ke 1.300VA, pelanggan 900 VA itu ada 22 juta. Kalau ada yang komplain kami akan datangi rumahnya"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan langkah kebijakan yang diambil PT PLN Persero dengan akan memindahkan pelanggan listrik ke daya yang berbeda dimaksudkan agar subsidi yang diberikan pemerintah benar-benar tepat sasaran.

"Subsidi tidak dicabut tetapi mendudukkan subsidi kepada orang yang tidak mampu. Jadi, subsidinya lebih tepat sasaran," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres di Jakarta, Senin.

Menurut Jusuf Kalla, terdapat kasus ada satu rumah yang di dalamnya satu keluarga memiliki banyak ponsel dengan pulsa bisa mencapai Rp100 ribu per bulan tetapi untuk listrik hanya sekitar Rp35 ribu per bulan.

Untuk itu, ujar dia, kebijakan yang ditetapkan oleh PLN akan memberikan subsidi sesuai dengan target yang benar.

PT PLN (Persero) akan memindahkan pelanggan listrik berdaya 900 VA ke 1.300 VA hingga akhir 2015 agar subsidi listrik tepat sasaran.

"Pelanggan 900 VA akan dinaikkan semua ke 1.300VA, pelanggan 900 VA itu ada 22 juta. Kalau ada yang komplain kami akan datangi rumahnya," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Jakarta, Senin.

Sementara pelanggan listrik dengan daya 450 VA, menurut dia, akan dipindahkan ke 900 VA setelah pemindahan pelanggan dari 900 VA ke 1.300 VA selesai.

Ia mengatakan banyak warga yang tidak masuk kategori miskin menurut ketentuan pemerintah yang mengambil manfaat subsidi listrik dengan memasang daya 900 VA dan 450 VA karena itu PLN memindahkannya.

Dengan memindahkan pengguna daya 450 VA ke 900 VA dan 900 VA ke 1.300 VA, ia memperkirakan pemerintah dapat menghemat dana subsidi listrik hingga Rp30 triliun per tahun.

"Tahun ini kita sudah irit kira-kira Rp30 triliun, subsidi tahun depan Rp30 triliun lagi, berarti dua tahun hemat subsidi Rp60 triliun yang bisa dipakai untuk yang lain," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah hanya menganggarkan subsidi listrik Rp37 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, turun dari sekitar Rp66 triliun pada 2015 karena subsidi listrik dinilai tidak tepat sasaran dan dinikmati penduduk yang mampu.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015