Jakarta (ANTARA News) - Permukiman di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin masih digenangi air setinggi dua meter dan 5.053 warganya mengungsi di enam lokasi pos pengungsian. Genangan air itu terjadi di delapan RW dan 53 RT, dan kedalaman air di kawasan permukiman itu berkisar antara satu meter sampai 3,5 meter. Bahkan 176 warga di Masjid Attawabin masih bertahan, meski bangunan masjid yang berlantai tiga tersebut, sudah terendam mencapai 3,5 meter. Genangan air dari luapan Sungai Ciliwung itu juga, masih terlihat di kawasan Jalan Jatinegara Barat atau 100 meter dari lokasi pos pengungsian Sekolah Santa Maria. Ketinggian air di sepanjang Jalan Jatinegara Barat itu mencapai satu meter dan menutupi toko-toko yang ada di sepanjang jalan tersebut. Demikian pula halnya dengan Jalan Bukit Duri Tanjakan atau jalan yang menghubungkan Jatinegara dengan Manggarai, sampai sekarang masih tergenang air dan sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan baik mobil dan motor. Dari data Posko Pengungsian Santa Maria, menyebutkan, para pengungsi itu ditampung di enam lokasi pengungsian, yakni Sekolah Santa Maria, SDN 01 dan SMP 26, Mushola Kelurahan, Masjid Ittihad Ihwan, RS Hermina dan bangunan milik PT Dirgantara Indonesia (DI). Sementara itu, tim relawan dan SAR terus melakukan evakuasi warga yang masih bertahan di loteng rumah, bahkan khususnya untuk pengungsi yang bertahan di Masjid Attawabin terpaksa makanannya harus diantarkan dengan menggunakan kereta api. Di pos pengungsian Petamburan, Jakarta Pusat, sampai sekarang masih dipenuhi warga pengungsi dari tujuh RW Kelurahan Petamburan setelah rumahnya terendam genangan air yang berkisar antara satu meter sampai tiga meter. Korban banjir yang mencapai sekitar lima ribu orang di Petamburan itu, sampai sekarang mengungsi di sejumlah pos pengungsian, seperti, Masjid Al-Islam.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007