"Kita menghormati semua pendapat. Bahwa terjadi pendapat berbeda itu merupakan hal yang lumrah di era demokrasi," kata presiden.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan menerima setiap pandangan, saran dan kritikan dari organisasi manapun termasuk mahasiswa jika dilandasi semangat membangun bangsa. "Dalam demokrasi semua orang memiliki hak dan kesempatan menyuarakan pendapat. Termasuk organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)," kata Presiden Yudhoyono, pada pidatonya menyambut Dies Natalis ke-60 HMI, di Jakarta, Senin malam. Hadir juga dalam dalam acara tersebut Wapres Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet seperti Menneg BUMN Sugiharto, Menkominfo Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM Hamid Awalluddin, Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, dan seorang pendiri HMI yaitu Karnoto Zarkasyih. Presiden menjelaskan, dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa yang tidak semakin ringan, dibutuhkan masukan-masukan dari semua pihak, sebagai upaya perbaikan di masa datang. "Kita menghormati semua pendapat. Bahwa terjadi pendapat berbeda itu merupakan hal yang lumrah di era demokrasi," katanya. Menurut Presiden, penyampaian kritik dan saran selama ini banyak dilakukan melalui media massa, seminar-seminar, panel diskusi, maupun penyampaian langsung dengan bentuk unjuk rasa. "Semua itu sangat berharga, dan menjadi masukan bagi saya dan jajaran pemerintahan yang saya pimpin," ujar Yudhoyono. Ia mengatakan, demokrasi akan mati tanpa dilandasi kepatuhan dan semangat konstitusi dan hukum yang berlaku, namun sebaliknya demokrasi akan berubah jadi gelanggang konflik yang tidak didasarkan ada konstitusi dan hukum. Sehingga pada akhirnya, rakyatlah yang menilai mana pendapat yang benar-benar dilandasi keingingan untuk membangun bangsa dan mana yang tidak. Untuk itu, lanjut Presiden Yudhoyono, HMI sebagai suatu organisasi mahasiswa Islam jangan berhenti untuk memberi saran yang terbaik bagi bangsa dan negara ini. Semangat keislaman di tubuh HMI telah menyatu dengan semangat kebangsaan. Ikhtiar di jalan Allah untuk menegakkan kemerdekaan dan kedualatan negara sungguh merupakan suatu cita-cita yang mulia. "Cita-cita sepeti itu saya yakin tidak akan pernah padam pada seluruh warga HMI. Tugas warga HMI di masa kini adalah melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dengan kerjasa keras dan pengabdian yang tulus," ujar Presiden.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007