Saya pastikan November semuanya sudah tuntas dan normal kembali."
Mataram (ANTARA News) - General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat Dwi Kusnanto mengungkapkan saat ini pihaknya mengalami defisit listrik mencapai 30 megawatt ketika beban puncak menyusul tidak beroperasinya PLTU Jeranjang yang sedang dalam masa perbaikan.

"Saat ini daya listrik kita lagi pas-pasan, karena salah satu mesin di unit 3 PLTU Jeranjang dalam masa perbaikan," kata Dwi Kusnanto di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini daya listrik NTB hanya mencapai 170 megawatt. Sedangkan, konsumsi listrik saat beban puncak mencapai 205 megawatt, sehingga ada kekurangan 30 megawatt.

Akibat kekurangan daya listrik itu, pihaknya terpaksa melakukan pemadaman bergilir saat beban puncak mulai pukul 18.00 Wita sampai 22.00 Wita di seluruh wilayah Pulau Lombok.

"Ketika harus ada perbaikan, maka terjadi kekurangan pasokan, sehingga mengatasi itu dilakukan, PLN melakukan pemadaman begilir," ujarnya.

Kendati demikian, Dwi berjanji pemadaman listrik secara begilir itu akan berakhir di Nopember, seiring tuntasnya masa perbaikan pembangkit listrik di PLTU Jeranjang.

"Saya pastikan November semuanya sudah tuntas dan normal kembali," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD NTB menyesalkan terjadinya pemadaman listrik yang sudah terjadi selama seminggu terakhir di daerah itu oleh PLN.

Anggota Komisi IV DPRD NTB, Nurdin Ranggabarani mengaku akibat pemadaman itu banyak masyarakat yang merasa dirugikan.

"Konsumen terutama anak-anak sekolah tidak bisa belajar seperti biasanya, karena seringnya mati lampu," katanya.

Menurutnya, sebagai wakil rakyat pihaknya meminta PLN harus bertangungjawab atas semua itu. Bahkan, pihaknya menduga PLN NTB menggunakan barang palsu untuk membangun PLTU Jeranjang.

"Tunjukan janji yang sudah dilayangkan sebelumnya bahwa tidak akan ada lagi pemadaman listrik," ujarnya.

Karena itu, jika memang PLN mengalami kendala, semestinya bisa menyediakan solusi atau membuat komitmen kapan lampu tidak terpadam lagi. Sebab, pihaknya kerap kali menerima keluhan dari masyarakat. Bahkan masyatakat mengaku barang elektronik mereka rusak diduga akibat pemadaman tersebut.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015