Jakarta (ANTARA News) - "Masyarakat Polandia memilih Sumatera sebagai pulau terpopuler di dunia", demikian surat pimpinan SMYK, perusahaan dengan jaringan 42 toko di mal-mal terbesar di Polandia kepada Dubes RI untuk Polandia yang berkedudukan di Warsawa. Duta Besar Hazairin Pohan kepada ANTARA per telepon dari Warsawa, Selasa, menyatakan senang dengan terpilihnya Sumatera dari Indonesia menjadi pulau terpopuler di dunia, mengalahkan pulau-pulau favorit dari negara-negara lain. Dubes Pohan diundang sebagai wakil Indonesia untuk menerima penghargaan dalam acara khusus yang diadakan di Krakow, Polandia. Selama ini, masyarakat internasional kurang mengetahui, bahwa selain Bali yang selalu menjadi pilihan favorit sebagaimana hasil poll majalah TIME akhir tahun 2006 yang lalu, Indonesia memiliki belasan ribu pulau lainnya. Dalam acara pengumuman kemenangan Sumatera yang dihadiri Direktur Promosi Jaroslaw Nuszczynski, mewakili pimpinan pusat SMYK yang berkedudukan di Warsawa dan wakil-wakil dari berbagai cabang, pemenang lomba SMYK Krakow Branch menerima hadiah berupa bendera Merah Putih dan trofi yang diserahkan oleh Duta Besar RI. Sebagai ungkapan terimakasih, KBRI Warsawa menyumbangkan dua tarian masing-masing dari Sumatera Barat dan Bali, yang ditampilkan dengan mempesona oleh Denise Peralta, warganegara Meksiko, mantan penerima beasiswa program Darmasiswa RI tahun 2004/2005, yang kini bermukim di Polandia. SMYK merupakan perusahaan ritel terbesar di Polandia menjual keperluan anak dari mulai bayi sampai usia 15 thn, antara lain pakaian, sepatu, boneka, mainan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki jaringan di kota-kota besar seperti Warsawa, Poznan, Krakow, Katowice, Wroclaw dan Gdansk yang rata-rata memiliki sekitar dua juta penduduk sampai kota-kota ukuran menengah dan kecil. Dibuka pada 2000, SMYK merencanakan akan membuka 12 toko baru di Polandia dan di negara-negara tetangga. "SMYK telah membukukan sukses di Jerman dan investor Ukraina sedang merundingkan dengan kami untuk pembukaan cabang SMYK di Kiev pada tahun ini", demikian penjelasan Jaroslaw kepada Dubes RI Warsawa. Pemilihan pulau terpopuler di dunia cukup unik dengan persaingan tajam di antara cabang-cabang. Sebagai tema pada perayaan Natal 2006, manajemen mengadakan kuesioner tertutup yang diisi oleh semua karyawan SMYK, penilaian rahasia tim juri terhadap tema-tema pulau yang ditampilkan masing-masing cabang yang dilengkapi dengan ornamen dan hiasan mengenai keunikan pulau tersebut. Perlombaan ini juga dimaksudkan dalam rangka kampanye peningkatan penjualan barang-barang itu berlangsung dalam kurun waktu tiga minggu. Duta Besar Pohan memperkirakan rahasia kemenangan Sumatera antara lain, peristiwa tsunami yang menimpa Aceh dan Sumatera Utara pada 26 Desember 2004 yang lalu dan kedudukan pulau ini sebagai penghasil kopi robusta yang sangat populer di Polandia. "Lagipula, bagi orang-orang Eropa nama Sumatera itu eksotik, sama seperti orang menyebut Amazon, kedua daerah hutan tropis (rain forest) ini merupakan paru-paru dunia," katanya. Selain itu, gejala pemanasan global (global warming) yang merupakan fenomena di Eropa dan negara-negara empat musim pada musim dingin yang relatif hangat di tahun 2006-2007 tanpa kehadiran salju menimbulkan kecemasan bagi penduduk Eropa, demikian Dubes Pohan yang menyerahkan surat-surat kepercayaannya kepada Presiden Lech Kaczynski di Warsawa tanggal 11 Desember 2006 yang lalu. Kans bagi Indoensia Pada kesempatan itu, Duta Besar juga mengadakan pembicaraan dengan pimpinan SMYK mengenai rencana kerjasama dengan KBRI Warsawa dalam menjajagi kans agar produsen-produsen produk-produk keperluan anak-anak di Indonesia dapat bekerjasama melalui pemasokan produk-produk RI terkait dengan menggunakan seluruh jaringan toko-toko SMYK di Polandia. "Kita perlu manfaatkan kesempatan potensi SMYK yang sangat populer bagi masyarakat Polandia sebagai salah satu cara untuk peningkatan ekspor komoditas unggulan RI di bidang ini. Apalagi, akhir-akhir ini Indonesia menghadapi pesaing-pesaing tangguh dari negara-negara Asia lainnya seperti China, Vietnam dan Thailand," kata Pohan. Duta Besar Pohan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eropa Tengah dan Timur Deplu, menyatakan untuk meningkatkan ekspor produk-produk unggulan RI di kawasan non-tradisional Eropa Tengah dan Timur, termasuk barang-barang keperluan anak-anak yang dijual SMYK, pihaknya bersama sembilan duta besar RI di kawasan itu akan menyelenggarakan "Indonesian Solo Exhibition" se Eropa Tengah dan Timur yang untuk pertama kalinya dilangsungkan di Warsawa pada September 2008. Polandia merupakan pasar kedua terbesar ekspor RI di Eropa Tengah dan Timur yang menyerap kl. USD. 350 juta, antara lain produk elektronika, furnitur, pipa PVC, komoditas pertanian dan perkebunan, tekstil dan produk tekstil, dan produk kertas. Kedua negara mencatat perdagangan timbal-balik sekitar 420 juta dolar AS tahun 2006. Nilai perdagangan RI dengan 18 negara Eropa Tengah dan Timur tercatat 2,5 milyar dolar AS dalam 2005 dan rata-rata naik sekitar 30 persen. "Kita harus cepat bergerak secara strategis dan berkesinambungan dengan memaksismalkan upaya promosi ekspor pada produk-produk unggulan yang sebenarnya sangat kompetitif, karena produk-produk padat modal meskipun trend-nya terus meningkat, namun dalam jangka-panjang terancam oleh pesaing-pesaing kita. Dalam komoditas unggulan tersebut, Indonesia akan mampu memperbesar market-share pada jenis-jenis komoditas unggulan tanpa khawatir terhadap pesaing-pesaing kita" demikian Duta Besar Pohan. (*)

Copyright © ANTARA 2007