Jakarta (ANTARA News) - Stasiun KA Tanah Abang di Jakarta Pusat dan Depo KA di Bukit Duri, Jakarta Selatan, hingga kini masih tergenang air sehingga belum bisa digunakan seperti biasanya. Kepala Humas PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta, Akhmad Sujadi, kepada ANTARA, di Jakarta, Selasa, mengatakan ketinggian air di Stasiun Tanah Abang masih sekitar selutut orang dewasa dan menutupi seluruh lintasan KA. "Akibatnya perjalanan KA kelas ekonomi jarak jauh dari Stasiun Tanah Abang menuju ke Jawa Tengah, terpaksa dipindahkan keberangkatan dan kedatangannya di Stasiun Manggarai," katanya. KA kelas ekonomi tersebut, yakni KA Brantas jurusan Stasiun Tanah Abang-Kediri dan KA Bengawan jurusan Stasiun Tanah Abang-Solo. Ia menyebutkan jika air di Stasiun Tanah Abang sudah surut, maka tetap saja memakan waktu lagi untuk memperbaiki persinyalan yang menggunakan elektronik. "Jadi, jika surut Stasiun Tanah Abang tetap belum bisa digunakan langsung karena harus diperbaiki dahulu," katanya. Lintasan KA lainnya yang masih tergenang air, yakni lintas di Pondok Betung atau lintasan antara Pondokranji-Kebayoran yang tergenang air setinggi 65 cm, hingga semua KA lintasan Palmerah-Serpong berhenti operasi. Sedangkan lintas Cakung-Kranji, spur hulu dan hilirnya sudah normal, khususnya untuk spur hulu sudah bisa dilewati, namun kecepatannya dibatasi lima km/jam dan saat ini sedang dalam penyempurnaan, perbaikan lintasan dan tubuh jalan. "Perjalanan KA dari Bekasi menuju Jakarta atau Bogor menuju Jakarta, sudah bisa dilewati, terutama untuk lintasan Bekasi-Jakarta kedua jalurnya sudah normal kembali," katanya. Di bagian lain, ia menyebutkan akibat musibah banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya itu, membuat PT Kereta Api (Persero) Daops I Jakarta menelan kerugian sebesar Rp4 miliar dari penjualan tiket setiap harinya. "Setiap harinya kerugian dari penjualan tiket itu, mencapai Rp1 miliar, hingga jika rata-rata selama empat hari, maka kerugiannya mencapai Rp4 miliar," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007