Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pompa-pompa air pada 2016 karena tahun ini banyak lelang yang gagal.

"Tahun depan, pengadaan untuk pompa-pompa air akan kami anggarkan kembali. Karena pengadaan lelang pengadaan pompa air pada tahun ini banyak gagal akibat peningkatan nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Gubernur akan meminta perusahaan atau pihak-pihak swasta berpartisipasi dalam penanggulangan permasalahan banjir di wilayah ibu kota.

"Kami juga mau minta bantuan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk pengadaan pompa sehingga alau-kalau terjadi bencana banjir dalam waktu dekat masih bisa kami atasi," ujar Basuki.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto menuturkan lelang pengadaan pompa air tahun ini mengalami kegagalan karena hingga Oktober, para vendor yang sudah mendaftarkan diri untuk ikut lelang tidak kunjung mengajukan surat penawaran harga.

"Tanpa adanya surat penawaran harga dari para peserta lelang pengadaan pompa air, maka proses lelang tidak dapat dilaksanakan. Jadi, kegagalan ini karena belum ada vendor yang mengajukan penawaran harga," kata Tri.

Dia menyebutkan salah satu rencana pengadaan yang gagal lelang adalah delapan unit pompa air untuk tiga rumah pompa di Jakarta Utara senilai Rp58,4 miliar, yakni empat unit di rumah pompa Artha Gading, dua unit di rumah pompa Kali Betik, dan dua unit di rumah pompa Kampung Sepatan, Cilincing.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015