Jakarta (ANTARA News) - LSM Koalisi Bersama Rakyat (KIBAR) mendukung langkah DPR membentuk Pansus Asap serta meminta lembaga legislatif itu memberikan dukungan anggaran lebih besar untuk pemadaman asap.

"Semoga Pansus Asap tidak hanya memanggil Pemerintah yang sedang sibuk mencari cara memadamkan asap. Saat ini yang sangat dibutuhkan adalah dukungan anggaran yang lebih besar untuk pemadaman asap," kata Ketua Humas KIBAR Laode Budi Utama kepada pers di Jakarta, Jumat.

Menurut Laode Budi, jika bencana asap sudah bisa diatasi, maka Pansus Asap bisa mengkaji semua aspek bencana asap secara lebih mendalam, termasuk pemberian sanksi bagi pihak-pihak yang melakukan pembakaran hutan serta langkah-langkah pencegahan agar bencana asap tidak terulang lagi.

Ketua Humas KIBAR mengemukakan keterangan tersebut sehubungan baru dibentuknya Pansus Asap oleh semua fraksi di DPR, yakni PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura, PPP, PKB, NasDem, Golkar, PAN, PKS, dan Demokrat, dengan tujuan mendorong pemerintah agar menuntaskan bencana asap.

"KIBAR sudah menyebarkan alat pengurai asap Bayu Seno. Saat ini alat yang sederhana namun efektif dalam memadamkan asap itu telah dipasang di beberapa daerah di Palembang dan Jambi. Alat itu berfungsi mengurai partikel asap agar udara menjadi bersih dan sehat kembali," kata Laode Budi.

Ia menambahkan, KIBAR adalah LSM yang akan fokus mengawal program pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres Jusuf Kalla dalam percepatan pembangunan daerah pinggiran, terutama daerah pedesaan dan pesisir dengan mengobarkan kembali semangat gotong royong dan ekonomi kerakyatan dalam bingkai NKRI.

LSM baru yang saat ini sudah memiliki perwakilan di lebih dari 20 provinsi itu didirikan pada 1 Oktober 2015, kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) pada 7 Oktober 2015, dan dideklarasikan di Jakarta pada 28 Oktober 2015.

Sementara itu Ketua Umum KIBAR Ir HM Nurcahyo Riswanto setelah deklarasi LSM itu di Jakarta pada 28 Oktober 2015 menyatakan, pengiriman alat pengurai asap Bayu Seno ke Jambi dan Palembang merupakan bentuk kepedulian KIBAR bagi penuntasan bencana polusi asap.

Menurut Nurcahyo, Bayu Seno telah diujicoba di Jakarta. Saat ujicoba ternyata hasilnya memuaskan, yaitu awan secara perlahan terurai sampai menghilang dengan radius 5 km dalam waktu 1 jam. "Kami yakin alat ini mampu mengurai asap akibat kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia," tegasnya.



Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015