Perlu restorasi lahan gambut, intinya pengelolaan tata air dan rekayasa sosial
Jakarta (ANTARA News) - Kelompok Kerja Gambut Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memberi masukan kepada Presiden Joko Widodo mengenai penanganan gambut khususnya kebakaran lahan gambut yang terjadi akhir-akhir ini di berbagai daerah.

"Kita identifikasi masalah penanganan lahan gambut termasuk dari sisi antropologi," kata Menko Polhulkam Luhut Binsar Panjaitan dalam jumpa pers seusai mendampingi Presiden menerima Kelompok Kerja Gambut UGM di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Luhut menyebutkan Presiden meminta agar pengelolaan lahan gambut dibenahi dan meminta UGM melakukan kajian terhadap masalah itu.

Sementara itu Rektor UGM Dwikorita Karnawati mengatakan UGM melakukan kajian terhadap gambut sejak beberapa tahun lalu.

"Resep atau paket upaya untuk mengatasi kerusakan atau kebakaran adalah perlu integrasi beberapa aspek yaitu sosial dan teknis serta regulasi.

"Perlu restorasi lahan gambut, intinya pengelolaan tata air dan rekayasa sosial," katanya.

Sementara itu pakar gambut UGM, Azwar Maas mengatakan gambut terbentuk dari sisa tanaman hutan yang bersentuhan dengan air dalam jangka waktu panjang.

Menurut dia, di lahan gambut yang masih asli akan terdapat kubah yang menyimpan air.

"Konsepnya air bergerak dari tinggi ke rendah dari kubah itu sehingga lahan tetap basah, sekarang banyak kubah yang dimanfaatkan sehingga fungsinya hilang, areal kubah ini harus dikembalikan dalam fungsinya sebagai penyimpanan air," katanya.

Ia menyebutkan saat ini tidak ada konservasi terhadap fungsi kubah sehingga banyak lahan gabut terbakar.

Ia menyebutkan lahan gambut di wilayah Papua juga harus mendapat perhatian karena juga terjadi kebakaran lahan di daerah itu.

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden memerintahkan agar rekomendasi itu ditindaklanjuti dengan pemetaaan lahan gambut.

"Waktu yang tersedia tidak banyak sehingga harus segera dilakukan," katanya.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan Presiden sudah menginisiasi masalah lahan gambut dengan pembuatan sekat-sekat kanal.

"Presiden memerintahkan segera lakukan proses sesuai rekomendasi UGM," katanya.

Mengenai pemetaan, Siti mengatakan tidak bisa dilakukan dengan foto satelit biasa. "Harus memakai radar yang bisa menembus ke kedalaman lahan gambut," katanya.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015