"Agenda itu intinya meningkatkan jumlah investor. BEI melibatkan perusahaan tercatat, perusahaan sekuritas, manajer investasi, dan seluruh galeri investasi BEI di seluruh Indonesia untuk menjadi partner dalam kegiatan edukasi dan pemasaran yang berkaitan dengan kampanye ini," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu.
Selain itu, lanjut dia, agenda itu juga bertujuan untuk mewujudkan sinergi strategis di kalangan masyarakat pasar modal (regulator dan pelaku) dalam memanfaatkan peluang bisnis dan investasi yang tersedia, serta menggerakkan potensi berinvestasi dengan mengubah pola masyarakat dari budaya menabung menjadi budaya berinvestasi melalui pasar modal.
"Investor Summit dan Capital Market Expo diharapkan dapat menjadi sarana yang efektif untuk sesi komunikasi, konsultasi, promosi dan negosiasi antar pelaku di dunia pasar modal," ucapnya.
Tito Sulistio menambahkan bahwa Investor Summit dan Capital Market Expo mengusung tema "Yuk Nabung Saham". Tema itu merupakan suatu konsep kampanye pasar modal berkala nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pasar modal Indonesia.
"Secara teoritis dan bukti fakta, imbal hasil saham itu lebih besar dari tren deposito. Dalam 10 tahun terakhir, imbal hasil deposito sekitar 7,2 persen sementara saham 24 persen. Terbukti lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Maka itu masyarakat harus mengubah karakter dan profil dari saving society menjadi investment society. Itu akan kita bidik," katanya.
Ia mengatakan bahwa secara rutin setiap tahunnya Investor Summit dan Capital Market Expo diselenggarakan agar dapat memantapkan posisi dan peran pasar modal Indonesia sebagai representasi komitmen Pemerintah, SRO, dan masyarakat bisnis dalam meningkatkan investasi guna mendorong bangkitnya kembali ekonomi nasional.
Investor Summit dan Capital Market Expo akan diselenggarakan pada 9-13 November 2015 di Gedung BEI dan menghadirkan 81 emiten yang akan melakukan presentasi kepada publik.
BEI menargetkan sebanyak 1.000 orang jumlah pengunjung per hari, dengan sasaran investor ritel khususnya investor domestik, institusi, akademisi, profesional, eksekutif, dan masyarakat umum.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
