Dengan bernapas dalam akan menenangkan dan membuat tekanan darah menjadi stabil
Jakarta (ANTARA News) - Saat kondisi sedang emosional, perubahan yang langsung terjadi pada tubuh adalah napas.

"Kita akan bernapas pendek-pendek," kata Psikolog dari Yayasan Pulih Vitria Lazzarini Latief, di Jakarta, Kamis.

Untuk mengembalikan ketenangan, ujar Vitria, perlu bernafas dengan teknik pengolahan napas yang tepat yakni proses bernapas dengan menarik napas dalam sehingga otak menerima cukup asupan oksigen.

"Dengan bernapas dalam akan menenangkan dan membuat tekanan darah menjadi stabil," tuturnya.

Vitria menjelaskan langkah pertama yang bisa dilakukan antara lain tarik napas dalam-dalam. Setelah itu, langsung tahan napas. Saat menahan napas, biarkan perut mengembang terisi udara.

"Perut harus mengembang, kalau tidak nanti tahan napas di dada dan justru membuat kita sesak napas," jelas Vitria.

Setelah itu, keluarkan napas sampai habis melalui mulut. Langkah-langkah tersebut bisa dimulai dengan bertahap mulai dari hitungan 3-4-3, 5-6-5, dan seterusnya. Lakukan hingga lima kali berturut-turut.

Ia menambahkan, selagi menerapkan teknis pernapasan perut itu, genggam jari-jari bisa dengan tangan kanan atau tangan kiri. Apabila sedang merasa ngotot atau khawatir, pegang kelingking. Saat sedang sedih, pegang jari manis, sedangkan saat marah pegang jari tengah.

Kemudian, jika dalam kondisi takut maka pegang telunjuk dan pegang jempol ketika merasa bersalah.

"Kalau sedang merasakan semua emosi tersebut, genggam semua tangan. Lakukan selagi bernapas dalam sambil memejamkan mata. Bayangkan sebuah pola misal segitiga dan iringi dengan musik agar lebih rileks," tutur Vitria. Namun, Vitria menambahkan, cara tersebut tidak menjamin berpengaruh pada semua orang.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015