Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Konfederasi Swiss menyatakan akan meningkatkan investasi di Indonesia pada 2007, lebih besar dari realisasi investasi tahun sebelumnya yang mencapai tiga miliar dolar AS. Hal itu diungkapkan Presiden Konfederasi Swiss, Micheline Calmy-Rey, dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis. Micheline melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia mulai 7-10 Februari 2007. Selain membicarakan berbagai kesepakatan seperti bidang hukum, hubungan ekonomi bilateral, juga terkait kunjungan sosial ke Nanggroe Aceh Darussalam. Micheline didampingi Dubes Swiss untuk Indonesia Beruardino Ragazzoni, Direktur Kepala Kabinet Presiden Swiss Roberto Balzonetti, sedangkan pejabat negara dari Indonesia antara lain Menteri Hukum dan HAM, Hamid Awalluddin, Menkopolkam Widodo AS, dan Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu. Presiden Swiss menjelaskan, saat ini sekitar 70 perusahaan Swiss beroperasi di Indonesia, dan menyerap sekitar 60.000 tenaga kerja. "Kita berterimakasih atas undangan ini. Kita memiliki kepentingan bersama dan telah memutuskan untuk mengintensifkan hubungan bilateral," ujarnya. Swiss selama ini tertarik investasi di sejumlah sektor seperti jasa keuangan, infrastruktur, dan pemberdayaan usaha kecil dan menenga (UKM), dan farmasi. Salah satu kesepakatan yang direalisasikan adalah amandemen double tax agreement yang sudah berlaku sejak 80-an. Pada kesempatan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, kunjungan Presiden Swiss tersebut merupakan tonggak sejarah yang penting bagi kerjasama dan hubungan antara kedua negara dan kedua bangsa. "Kerjasama di bidang perdagangan baik, selama lima tahun terakhir naik kurang lebih 17 persen dan sekarang volume perdagangan kedua negara kekitar 450 juta dolar AS," ujar Yudhoyono. Presiden menyebutkan, Swiss juga menjadi salah satu negara urutan tertinggi dalam mengalokasikan investasi asing (FDI) di Indonesia. "Kami juga berterima kasih atas kerjasama Swiss yang masuk ke sektor-sektor Usaha Kecil Menengah," ujarnya. Kerjasama di bidang pendidikan sepakat dilanjutkan dengan memberikan bea siswa Indonesia belajar di Swiss, sebaliknya mahasiswa Swiss belajar budaya dan bahasa Indonesia. "Kita juga membahas interfaith dialog. Menyangkut dialog antar agama, kepercayaan, peradaban serta sepakat baik Swiss dan Indonesia berkontribusi dalam upaya untuk membangun saling memahami pengertian antar berbagai komponen yang berbeda identitas," tandas Presiden Yudhoyono. Selama di Indonesia, Presiden Micheline juga akan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, pertemuan dengan pemimpin umat yakni NU, Muhammadyah, PGI, Konferensi Wali Gereja Indonesia, dan Universitas Islam Negerti Jakarta, serta International Center for Islam and Pluralism. Selanjutnya, Michelin juga menyempatkan berkunjung ke Lambar Aceh, untuk melihat proyek sanitasi air yang dibiayai pememerintahan Konfederasi Swiss. Dalam kesempatan itu, Yudhoyono juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Swiss atas bantuan kemanusiaan di Aceh setelah tsunami, dan di Yogyakarta setelah gempa bumi dan bahkan bantuan kemanusian terhadap banjir yang ada di Jakarta beberapa hari yang lalu.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007