Jakarta (ANTARA News) - Produsen mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sejak Jumat (3/2) menghentikan sementara produksinya karena terhambatnya pengiriman pasokan komponen menyusul banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Kepala Perencanaa Perusahaan Toyota Motor Manufacturing Indonesia Irwan Priyantoko di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa banjir telah menyebabkan Toyota Motor kehilangan potensi produksi hingga 3.190 unit mobil sejak Jumat pekan (2/2) hingga hari ini. "Rencananya kami akan mencoba produksi besok (Jumat, 9/2), namun target resminya produksinya Senin depan (12/2)," ujar Irwan. Ia menjelaskan sejak Jumat TMMIN hanya berproduksi setengah hari, karena genangan air di sekitar pabrik di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara terus meningkat akibat curah hujan yang tinggi, meskipun pabrik dan kantor tetap aman dari banjir. "Sejak itu produksi terhenti karena pasokan suku cadang dari pemasok juga terhenti karena sebagian dari mereka menjadi korban banjir dan karyawan akhirnya diliburkan," katanya. Irwan mengatakan dari 60 pemasok suku cadang utama, sebanyak 14 pemasok mengalami masalah akibat banjir. "Sepuluh pemasok tidak bisa mengirim barang karena infrastruktur jalan yang terkena banjir, empat diantaranya menjadi korban banjir karena sarana produksi terkena air, namun kini tinggal satu pemasok yang masih bermasalah dengan sistem elektrikal mesin produksinya, tapi Senin depan ia menyatakan siap produksi," ujarnya. Akibatnya, lanjut Irwan, Toyota kehilangan potensi produksi sekitar 3.190 mobil yang terdiri dari Innova sebanyak 530 mobil, Fortuner 240 mobil, Avanza 2.000 mobil, Rush sekitar 280 mobil, serta Dyna dan Hilux sekitar 140 mobil. "Biasanya kami memproduksi sebanyak 170 unit mobil Innova dan Fortuner per hari dan dari ADM (Astra Daihatsu Motor) sebanyak 550 unit mobil per hari berupa Xenia dan Avanza serta Terios dan Rush (produk kerjasama Toyota dan Daihatsu)," ujarnya. Namun Irwan optimis produksi yang terganggu sekitar 7-8 hari tersebut akan dapat dikejar pada hari-hari berikutnya untuk memenuhi pasar domestik maupun ekspor. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto meyakinkan bahwa bahwa tertundanya produksi tidak akan mengganggu target produksi Pebruari 2007. "Kami akan mengejar produksi yang tertinggal tersebut dengan melakukan tambahan jam kerja pada hari Sabtu dan Minggu serta tambahan waktu ("over time") 1,5 jam tapi tetap dua shift," katanya. Menanggapi soal kerugian akibat banjir, Joko mengatakan pihaknya tidak mengalami kerugian, karena alat produksi dan kantor tidak terkena genangan air karena sudah diantisipasi dengan membangun tembok tinggi di kawasan pabrik Toyota di Sunter tersebut. "Kerugiannya hanya produksi dan pengiriman yang tertunda saja, serta pemakaian genset. Barang produksi tidak ada yang rusak, dan stok mobil di halaman penyimpanan juga aman," ujarnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007