Presiden Jokowi tidak perlu menggunakan lobi untuk bertemu Presiden Barack Obama karena Amerika lagi perlu dengan Indonesia
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan Indonesia tidak perlu menggunakan jasa pelobi agar Presiden Joko Widodo bisa bertemu dengan Presiden AS Barack Obama karena AS lebih membutuhkan Indonesia ketimbang Indonesia membutuhkan AS.

"Presiden Jokowi tidak perlu menggunakan lobi untuk bertemu Presiden Barack Obama karena Amerika lagi perlu dengan Indonesia," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin.

Fahri mengatakan, saat ini Pemerintahan Jokowi-JK sedang dekat dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok sehingga AS membutuhkan Indonesia.

Menurut dia, pemerintah AS sangat berkepentingan karena kedekatan antara Indonesia-Tiongkok ini sehingga jika residen Jokowi ingin bertemu dengan Obama seharusnya tidak perlu menggunakan jasa pelobi.

"Selain itu, Obama masih merasa orang Indonesia sehingga lobi tidak perlu digunakan pemerintah Indonesia," ujar Fahri.

Fahri menjelaskan, sistem lobi di AS adalah legal dan bukan masuk ranah pidana sehingga tidak dilarang.

"Lobi merupakan mekanisme biasa, satu kelompok melobi untuk bisa bertemu dengan kelompok lain," ujarnya.

Fahri mengatakan, karena di Indonesia tidak lazim dengan sistem lobi maka masyarakat Indonesia cenderung kaget mendengar kabar Presiden Jokowi menggunakan pelobi untuk bertemu Obama.

Dia menilai, di Indonesia apabila ada orang yang bertemu anggota DPR disebut melakukan kongkalingkong padahal dalam dunia politik, bertemu anggota DPR adalah keharusan rutin.

"Di sekitar Capitol Hill dan White House, semua merupakan perusahaan lobi. Akses ke anggota Senat, DPR, kabinet dan Gedung Putih menggunakan jasa lobi," kata Fahri.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015