Jakarta (ANTARA News) - Bank Tabungan Negara (BTN) tetap yakin pertumbuhan kreditnya saat memasuki kuartal IV pada tahun 2015 ini akan tetap positif mengikuti tren positif tiga kuartal yang dicapai oleh perbankan plat merah tersebut.

"Sama trennya, jadi apa yang terjadi dalam tiga kuartal ini akan tercermin di kuartal terakhir," kata Direktur BTN Iman Nugroho Soeko, di Jakarta, Senin.

Iman mengatakan BTN menargetkan pertumbuhan kredit secara penuh pada tahun 2015 akan bertumbuh sekitar 19 persen atau mencapai Rp125 triliun.

Kontributor terbesar BTN adalah kredit sektor perumahan yang mencapai 89 persen dari total kredit per kuartal III tahun 2015. Sedangkan penyaluran kredit non KPR yaitu konsumer dan komersial diprediksi akan mengambil porsi 10 persen dari total kredit BTN.

Hingga kuartal III, KPR BTN mengalami pertumbuhan sebesar 20,39 persen menjadi Rp117 triliun. Sedangkan kredit non KPR mengalami pertumbuhan 8,54 persen menjadi Rp13 triliun.

Untuk kredit KPR masih didominasi kredit non subsidi sebesar 39,16 persen, sedangkan kredit subsidi menyumbang 30 persen dari total KPR BTN. Sementara kredit non KPR masih didominasi kredit komersial, yaitu sebesar 7,97 persen kemudian disusul kredit konsumer sebesar 2,42 persen.

"Jadi pada kuartal IV saya kira pertumbuhannya akan sama seperti kuartal III karena memang itu kan proyeksi dan gak ada nantinya satu sektor yang paling berkembang sendiri, semua akan sama," ujarnya.

Kendati pereonomian dunia sedang tidak menentu, Iman mengaku optimistis, target penyaluran kredit tahun 2015 bisa tercapai.

Menurutnya,penyaluran kredit sektor perumahan akan meningkat dengan adanya program Selisih Suku Bunga atau SSB yang dilakukan BTN pada tahun ini.

Tahun depan, subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dianggarkan Rp 9,2 triliun dan SSB sebesar Rp 3,8 triliun. Dengan begitu, diharapkan pertumbuhan kredit tahun depan semakin tinggi.

Sebagai informasi, dari Agustus sampai saat ini jumlah KPR subsidi yang disalurkan BTN sebesar Rp 2 triliun.

Terkait dengan suku bunga bank sentral amerika atau "Fed Fund Rate" yang diindikasikan akan ditingkatkan menyusul pernyataan Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen, Iman menilai dampaknya tidak akan terlalu banyak karena orang sudah memprediksinya.

"Sebetulnya dampaknya sudah, jadi kalo dia naikin gak terlalu banyak juga dampakya karena orang juga sudah prediksi. Dan bagi BTN sendiri juga tidak akan banyak pengaruh karena kita sangat spesifik," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen dan Presiden Fed New York William Dudley mengatakan bank sentral bisa mendorong kenaikan suku bunga segera bulan depan.

Pada Rabu (04/11), sebelum pertemuan House Financial Services Committee di Washington, Yellen menyatakan saat ini ekonomi AS berkinerja baik dan jika data ekonomi terus menunjukkan pertumbuhan dan harga lebih meningkat, kenaikan suku bunga Desember akan mungkin untuk dilaksanakan.

Sementera itu Dudley mengatakan ia setuju dengan pernyataan Yellen, tapi ia kembali menyatakan untuk hal tersebut perlu kembali melihat data ekonomi AS.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015