Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau mengembalikan dua pria terduga jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke keluarganya masing-masing setelah menjalani pemeriksaan.

"Keduanya sudah dikembalikan ke keluarganya Senin malam disaksikan oleh ketua RT setempat," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Polresta Pekanbaru sebelumnya mengamankan dua pria warga negara Indonesia berinisial FR (31) dan RS (26) yang merupakan terduga jaringan ISIS, Senin, setelah keduanya dideportasi dari Singapura.

Putut menjelaskan dikembalikannya kedua terduga jaringan kelompok radikal tersebut agar dapat dibina oleh keluarganya. "Tapi kita tetap memberikan pembinaan dengan bekerja sama dengan semua pihak untuk menyadarkan keduanya," ujarnya.

Sebelumnya warga asal Sail dan Payung Sekaki diduga terlibat ISIS setelah polisi Singapura mencurigai dokumen yang mereka bawa saat berada di negeri Singa tersebut.

"Keduanya berangkat ke Singapura pada 5 November 2015 lalu. Akan tetapi saat disana mereka dicurigai karena dokumen yang dibawa. Saat diinterogasi, keduanya mengaku hendak ke Turki. Atas kecurigaan tersebut keduanya dideportasi," jelasnya.

Polisi Singapura awalnya mendeportasi kedua warga Pekanbaru itu ke Batam dan selanjutnya Polda Kepri menyerahkan ke Polresta Pekanbaru.

Dari pemeriksaan sementara, diketahui kedua pria itu aktif dalam kegiatan keagamaan dan bergabung dengan organisasi keagamaan pada 2007 dan 2011. Selanjutnya, keduanya mulai rajin berselancar di dunia maya untuk mencari tahu informasi tentang ISIS.

"Hingga akhirnya mereka berkenalan dengan seseorang yang saat itu berada di Suriah di jejaring sosial Facebook," ujarnya.

Dari jejaring sosial tersebut, jelas Putut, keduanya intens berkomunikasi dengan seseorang yang dikenalnya itu. "Mereka saling "share" video terkait kehidupan di Suriah. Dijanjikan bahwa disana dapat hidup layak dan diberikan tempat tinggal serta gaji," ungkapnya.

Berawal dari komunikasi intens tersebut, FR dan RS lalu diajak untuk berangkat ke Suriah melalui Singapura.

Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Pekanbaru. Sementara itu, Putut menegaskan pihaknya akan bekerjasama dengan semua pihak untuk menyadarkan keduanya.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015