Jakarta (ANTARA News) - Konvensi Gugus Kendali Mutu Industri Kecil Menengah di Padang, Sumatera Barat dinilai sebagai modal dasar untuk mampu berdaya saing dalam pasar bebas, kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Euis Saedah.

"Ujung tombak mutu proses dan hasil produksi adalah rekan-rekan fasilitator GKM yang nantinya membekali IKM lebih profesional," kata Euis melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Euis, konvensi tersebut akan mempertemukan pembina, fasilitator GKM dan para pengusaha IKM serta anggota GKM-IKM untuk memperkokoh komitmen terhadap mutu IKM.

Peningkatan kualitas dan kreativitas produksi IKM juga diyakini mampu memenangi persaingan ketika Masyarakat Ekonomi Asean berlaku akhir tahun ini. Dalam hal ini, Kemenperin memotivasi IKM dengan program pemberian penghargaan tertinggi dari Pemerintah bagi perusahaan IKM yang melakukan perbaikan mutu berupa Tropi Penghargaan “Kreasi Prima Mutu” yang diserahkan oleh Presiden RI sejak 2009.

Akses modal yang dibuka lebih luas oleh pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi III memperluas pemberian kredit modal kerja untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Selain itu, penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 22 persen pertahun menjadi 12 persen pertahun dan pada tahun depan menyusut menjadi 9 persen juga diharapkan menumbuhkan IKM baru.

Kemenperin membidik target Penumbuhan Populasi Industri selama lima tahun ke depan, yakni mencetak 20 ribu IKM dan 4.500 industri kecil.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015