Semarang (ANTARA News) - Almarhum Uskup Agung Semarang, Monsignor Johanes Pujasumarta, semasa hidupnya tidak berkenan dirawat di rumah sakit luar negeri selama 1,5 tahun berjuang melawan kanker dan lebih memilih hidup dan mati sebagai umat biasa.

"Banyak tawaran, masukan agar dirawat di rumah sakit di luar negeri," kata Rektor Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) Sanjaya Semarang, Matheus Prakosa, usai misa pemberangkatan jenazah di kapel RS Elisabeth Semarang, Rabu.

Menurut dia, almarhum menyatakan keinginannya untuk hidup dan mati dengan cara sebagaimana umat biasa.

Hal tersebut, kata dia, terbukti dengan keengganan untuk dirawat di luar negeri dan lebih percaya dengan perawatan di RS Elisabeth.

Selain itu, lanjut dia, almarhum juga memilih dirawat di kamar biasa, yakni di ruang Anna 402.

Romo Djoko salah satu sahabat yang mendampingi almarhum di menit-menit akhir sebelum meninggal.

Djoko mengungkakan kondisi dan kata-kata terakhir almarhum sebelum meninggal.

"Sebelum meninggal sempat mengucapkan aku wes ora iso opo-opo," katanya.

Ia mengungkapkan kerabat dan sahabat yang mendampingi saat itu masih terus memberi semangat.

Almarhum, lanjut dia, masih sempat menyampaikan sejumlah kata-kata namun sudah tidak lagi terdengar.

Selama sekitar dua bulan dirawat, kata dia, almarhum selalu turut serta dalam doa malam dan turut mengamini.

Beberapa hari sebelum meninggal, kata dia, sejumlah peralatan kesehatan yang digunakan sudah dilepas karena almarhum akan menjalani terapi.

Bahkan, menurut dia, almarhum sempat pulang sebentar ke kediamannya di Keuskupan Agung Semarang, meski akhirnya harus kembali ke RS karena merasa tidak kuat.

Sementara itu, Direktur RS Elisabeth Semarang Nindyawan menyampaikan terima kasih atas kehormatan dan kepercayaan dalam merawat almarhum Uskup Pujasumarta selama sakit.

"Di antara banyak masukan agar dirawat di luar negeri, tetapi ternyata masih mempercayakan kepada kami," katanya.

Perawatan intensif almarhum, kata dia, sudah dilakukan sejak 1,5 tahun lalu.

Uskup Agung Semarang Mgr Johanes Pujasumarta meninggal dunia pada Selasa (10/11) malam sekitar pukul 23.35 WIB di Rumah Sakit Elisabeth Semarang.

Jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan di Komplek kompleks Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta, Jumat (13/11).

Pewarta: IC Senjaya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015