Jambi (ANTARA News) - Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin menyesalkan tindakan sejumlah rumah potong hewan di daerah itu hingga kini masih banyak melakukan pemotongan sapi bunting, terutama menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

"Bagaimana mungkin kita bisa mengembangkan sektor peternakan untuk memenuhi kebutuhan daging di Jambi, jika sapi yang sedang berproduksi (sapi bunting) terus dipontong," katanya pada rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Jambi, memperingati HUT ke 52 Provinsi Jambi, Selasa.

Peringatan hari lahirnya Provinsi Jambi (6 Januari 1957-6 Januari 2009) yang dipimpin Ketua DPRD setempat, H Zoerman Manap itu, juga dihadiri sejumlah pejabat dan investor Thailand antara lain Gubernur Provinsi Nakhom Sithammaraf Thailand, Panu Uthairit, Walikota Thailand Pongsah Yingchon Charoen, dan General Manejer "EGAT" (PLN Thailand), Somphon Yira Sikdi.

Pemprov Jambi mengundang sejumlah pejabat dan investor Thailand itu merupakan undangan balasan, sekaligus mereka melihat potensi batu bara di Kabupaten Bungo dan Sarolangun sesuai yang ditawarkan Pemprov Jambi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di daerah itu.

Zulkifli lebih lanjut menjelaskan, kekurangan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jambi hampir tiap tahun menjadi persoalan, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, akibat itu juga Jambi hingga saat ini masih memasok daging sapi dari daerah lain.

Padahal Jambi memiliki lahan atau hamparan hijau yang cukup luas yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ternak sapi. Hamparan hijau yang amat luas itu bisa memanfaatkan perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet.

"Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah kering dan tandus, tetapi daerah itu bisa mengeskpor ternak sapi, sementara kita (Jambi) yang memiliki lahan hijau untuk pengembalaan yang cukup luas tidak mampu mengembangkan peternakan sapi. Itu akibat ketidakmampuan para staf saya," jelasnya.

Untuk menghilangkan ketergantungan Jambi mendatangkan ternak sapi dari daerah lain, Pemprov Jambi dalam APBD tahun 2009 telah menganggarkan dana senilai Rp25 miliar.

Dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun sentra pembibitan ternak di tiap kabupaten di Jambi, serta membangun fasilitas pendukung seperti pos inseminasi buatan, pos kesehatan hewan, dan laboratorium kesehatan dan semen beku. "Saya juga berharap masing-masing kabupaten dapat menindaklanjuti dengan membentuk unit pembibitan ternak sesuai dengan kesepakatan Pemprov Jambi bersama 10 pemerintah kabupaten dan kota di Jambi pada 17 September 2008 lalu," katanya.

Upaya tersebut sebagai langkah teknis untuk menunjang program dan mengurangi pengrusakan ternak sapi betina produktif, pengembangan budidaya ternak yang benar dan penyiapan sumberdaya pakan, sehingga Jambi ke depan akan berhasil swasembada daging.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009