Praha (ANTARA News) - Pengungsi di Pusat Penahanan Drahonice, Ceko, Kamis (12/11) melanjutkan mogok makan yang mereka lakukan pada Selasa (10/11), kata Mikulas Vymetal, seorang pendeta yang bekerjasama dengan mereka.

Wani Juru Bicara Polisi yang Menangani Orang Asing Ceko Katerina Rendlova mengatakan situasi di pusat penahanan tersebut sangat lebih tenang dibandingkan dua hari sebelumnya, dan sebagian pengungsi yang mogok makan berkurang serta menerima makanan yang disediakan.

Rendlova mengatakan 36 orang tidak muncul untuk sarapan dan 31 tidak makan siang di Pusat Penahanan Drahonice pada Kamis, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Sementara itu, 38 orang tidak mengambil makan malam mereka pada Rabu malam, jadi jumlahnya berkurang.

Rendlova mengatakan sebagian pengungsi yang mogok makan juga memesan paket makanan dan pasokan melalui layanan di Pusat Penahanan tersebut.

Wanita jur bicara itu mengatakan ada buah yang diperlukan, biskuit atau rokok di dalam paket tersebut --yang dikirim kepada pengungsi pada Kamis, dan semuanya telah diambil.

Jadi, pemerintah tidak mengetahui secara pasti berapa orang yang sesungguhnya mogok makan, kata wanita juru bicara itu.

Pemeriksaan medis mengenai pengungsi yang ditahan pada Rabu dan Kamis memperlihatkan pengungsi yang mogok makan telah mengkonsumsi makanan dalam waktu beberapa jam.

Sebanyak 40 pengungsi, terutama orang Irak, memulai mogok makan pada Selasa untuk memprotes penahanan mereka di Republik Ceko dan kemungkinan pendeportasian mereka ke negara asal mereka.

Situasi di Pusat Penahanan Drahonice meningkat pada Rabu malam, ketika dua pengungsi melukai diri mereka dan seorang pengungsi menyerang penjaga keamanan dan juga cedera.

Bekas penjara di Drahonice diubah menjadi pusat penahanan buat migran gelap belum lama ini. Lebih separuh dari 240 ranjangnya saat ini terisir dan hanya lelaki tinggal di instalasi tersebut.

Menteri Kehakiman Ceko Robert Pelikan mengunjungi Pusat Penahanan Drahonice pada Sabtu (7/11). Ia mengatakan ia puas dengan kondisi pengungsi di sana.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015