Mataram (ANTARA News) - Petugas vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, mengatakan aktivitas letusan Gunung Baru Jari, anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dalam dua hari terakhir cenderung menurun, namun tetap bertatus Waspada (level II).

"Tremor masih terus menerus tapi skalanya berkurang ditandai dengan amplitudo rata-rata di bawah 30 milimeter, kalau sebelumnya selalu di atas 40 milimeter," kata Mutaharlin di Mataram, Jumat.

Sementara tinggi letusan disertai asap dan abu vulkanik, kata dia, mencapai rata-rata 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl), berbeda dengan beberapa hari sebelumnya mencapai 1.700 hingga 2.500 meter.

Tiupan angin rendah yang membawa asap disertai abu vulkanik saat ini mengarah ke barat laut, namun jatuhan abu vulkanik dominan ke kaldera Gunung Rinjani.

Begitu juga dengan aliran lava dominan mengalir ke Danau Segara Anak Gunung Rinjani, dengan volume yang terus berkurang, meskipun erupsi masih terjadi terus-menerus.

"Kalau kondisinya terus menurun seperti ini, tidak membahayakan penerbangan," ujarnya.

Gunung berketinggian 2.376 meter dari permukaan laut dann berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani itu meletus Minggu, 25 Oktober 2015, sekitar pukul 10.45 WITA..

Gunung ini disebut anak Gunung Rinjani (3.726 mdpl) oleh penduduk Pulau Lombok karena terbentuk di area Danau Segara Anak Gunung Rinjani pada 1944.

Pewarta: Awaludin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015