Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatannya, anak ini diketahui mengalami komplikasi di paru-parunya, sehingga penanganan gizi buruknya baru dilakukan setelah proses penyembuhan yang diperkirakan memakan waktu satu minggu,"
Rejanglebong (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah merawat bayi berusia delapan bulan asal Kecamatan Bermani Ulu yang menderita gizi buruk.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Rejanglebong Agung Gunawan CP saat meninjau kondisi Azwar Anas, balita asal Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu di RSUD Curup, Jumat mengatakan, saat ini kondisinya masih terbaring lemah, dimana dengan usianya saat ini berat badannya hanya 1,8 kg pada hal dibandingkan dengan anak normal dengan usia itu seharusnya memiliki berat badan 6-8 kg.

Bayi laki-laki anak ke empat dari pasangan Isharpudin (50) dan sang ibu Neli Suryani (35) yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh angkut batu bata ini kata dia, cukup memprihatinkan karena setelah diperiksa kesehatannya juga mengalami komplikasi penyakit paru-paru.

"Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatannya, anak ini diketahui mengalami komplikasi di paru-parunya, sehingga penanganan gizi buruknya baru dilakukan setelah proses penyembuhan yang diperkirakan memakan waktu satu minggu," katanya.

Penyakit komplikasi yang diderita yang bersangkutan ini tambah dia, selain akibat gizi buruk juga karena faktor buruknya sanitasi ditempat tinggal mereka, karena dari informasi yang disampaikan ke tim medis keluarga Azwar Anas ini berdiam di tempat yang tidak layak huni dan tidak memiliki sarana MCK.

Untuk biaya pengobatan penderita gizi buruk tersebut kata dia, sepenuhnya akan ditanggung pemerintah melalui program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), dan penanganan kasus gizi buruknya akan dilakukan oleh petugas gizi melalui program khusus yang diberikan selama empat bulan.

"Dari keterangan keluarganya anak ini lahir prematur yakni saat memasuki usia kandungan delapan bulan, selain itu proses kelahirannya juga dilakukan sendiri bukan dengan pertolongan bidan. Anak ini sejak lahir belum pernah disentuh medis sehingga tidak pernah diimunisasi, sehingga harus diberikan untuk membantu ketahanan daya tubuhnya," kata Agung.

Bayi malang ini sebelumnya ditemukan oleh tim pemenangan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rejanglebong, saat melakukan blusukan di sejumlah pedesaan di Kecamatan Bermani Ulu.

Saat ditemukan balita ini tergeletak dirumah berukuran 2x3 meter ditemani tiga kakaknya dengan kondisi memperihatinkan dan tidak terawat serta dipenuhi kotoran dan ulat belatung, sedangkan kedua orangtuanya bekerja mengangkut batu bata tidak jauh dari rumah mereka.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015