Jakarta (ANTARA News) - Tenaga kesehatan kini mulai meninggalkan pelayanan kesehatan masyarakat dan memilih fokus ke pelayanan perorangan, sehingga akibatnya Indonesia akan terbebani penyakit yang seharusnya bisa dicegah.

"Indonesia akan terbebani penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan meningkatkan pelayanan masyarakat. Penyakit tidak menular misalnya, bisa dicegah bila public health-nya bagus. Tetapi tenaga kesehatan saat ini fokus pada pelayanan perorangan," ujar Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Zaenal Abidin, di Jakarta, Jumat.

Kurangnya ketertarikan pada pencegahan dan memilih mengobati pasien sakit ditenggarai menjadi penyebab hal ini. Padahal, pencegahan bisa berdampak lebih besar pada kesehatan masyarakat.

"Pelayanan kesehatan perorangan daya ungkitnya untuk kesehatan masyarakat hanya sekitar 5 persen saja. Sementara pelayanan kesehatan masyarakat bisa sekitar 10 persen," kata dia.

Zainal mengatakan, selain beban penyakit, kondisi ini juga akan membebani biaya kesehatan masyarakat karena meningkatnya kunjungan pasien penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, gagal ginjal, stroke, diabetes melitus dan kanker. Penyakit-penyakit ini tidak hanya diidap kelompok masyarakat menengah ke atas saja, tetapi juga mereka dari kalangan menengah ke bawah.

Oleh karena itu, tak terlaksananya upaya pencegahan penyakit tak menular bisa mengakibatkan semakin banyak pasien yang memenuhi rumah sakit dan bertambahnya beban program JKN.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015