Jakarta (ANTARA News) - Untuk membangun swasembada garam nasional diperlukan suatu kebijakan, program dan kegiatan yang sinergi antar kementerian dan lembaga, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Haris Munandar.

"Sinergi dibutuhkan baik dari pusat dan daerah serta pelaku usaha baik pedagang, industri pengolahan dan masyarakat pengguna," ujar Haris melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Pada kesempatan yang sama, Haris Munandar menyambut baik judul proyek perubahan dari Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Sudarto yakni “Strategi Pencapaian Swasembada Garam Melalui Penerapan Inovasi Teknologi Media Isolator”.

Proyek perubahan tersebut rencananya akan digunakan sebagai bahan penyusunan roadmap swasembada garam nasional.

"Tema tersebut sangat sesuai dengan isu nasional terkait kebutuhan garam nasional yang selama ini mengalami kekurangan dan belum bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri dan harus dipenuhi melalui impor terutama untuk memenuhi kebutuhan garam industri," tutur Haris.

Menurutnya, hasil penelitian dan uji coba inovasi teknologi pegaraman yang dilakukan Kemenperin telah membuktikan dapat meningkatkan produktifitas lahan lebih dari 50 persen dengan kualitas yang lebih baik dan homogen.

Selain itu juga dapat menghasilkan garam dengan standar garam bahan baku untuk konsumsi garam beryodium dan industri apabila diterapkan sesuai dengan desain lahan, proses dan sistem panen sesuai SOP (standard operational procedure) paten.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015