Beijing (ANTARA News - Korea Utara, Selasa menyetujui penutupan fasilitas nuklirnya dalam tempo dua bulan untuk ditukar dengan minyak bakar, sebagai bagian kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri program nuklir yang kontroversi negara tersebut. Sebaliknya, Amerika Serikat (AS) akan melakukan perundingan-perundingan langsung mengenai hubungan-hubungan diplomatiknya dengan Korea Utara - anggota dari apa yang disebut oleh Presiden AS, George W Bush, sebagai poros setan - dan mulai memikirkan untuk mencabut negara tersebut dari daftar negara-negara teroris. Kesepakatan ini menutup perundingan maraton yang dilakukan enam negara selama beberapa hari, untuk meyakinkan negara Stalinis ini, yang telah melakukan ujicoba bom atom pertamanya pada Oktober tahun lalu, untuk menyirnakan senjata-senjata nuklirnya. Perunding China, Wu Dawei, mengatakan, satu konsensus penting telah dicapai pada perundingan, yang akan dilanjutkan di Beijing 19 Maret depan untuk membuktikan bahwa perjanjian tersebut dilaksanakan seperti yang disepakati. "Ini merupakan hasil penting dan tahapan yang solid bagi perundingan-perundingan enam negara, dan bagi Semenanjung Korea yang bebas nuklir," kata Wu kepada wartawan. "Perkembangan ini membuat perundingan-perundingan berhasil." Berdasarkan kesepakatan itu, Korea Utara akan mempunyai waktu 60 hari untuk menghentikan reaktor nuklirnya di Yongbyon, dan mengizinkan pemeriksa nuklir PBB untuk kembali ke negaranya. Sementara itu, Korea Utara juga akan menerima pengiriman pertama minyak bakar 50.000 ton - sebagai bagian dari satu ton yang disepakati jika kesepakatan mencapai kemajuan seperti yang diharapkan. Tetapi Korea Utara menyetujui pada perundingan enam pihak pada September 2005 untuk menghentikan pabrik tenaga atomnya sebelum akhirnya menunda kesepakatan, dan masih dilandasi oleh perjanjian-perjanjian sebelumnya mengenai sengketa antara Washington dan Pyongyang. "Kami tidak lakukan itu. Ini adalah tindakan tahap awal yang penting," kata utusan AS, Christopher Hill, sehari sebelumnya ketika rancangan kesepakatan itu dibawa oleh China. Korea Selatan, AS, China, Rusia dan Jepang telah melakukan hampir empat tahun untuk berunding dengan Utara, salah satu negara termiskin dan terisolasi di dunia, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007