Jakarta (ANTARA News) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang mendapat izin untuk impor gula kristal putih dari Depdag mengadakan tender pengadaan komoditas tersebut di gedung RNI Jakarta Selasa yang diikuti 16 perusahaan pemasok. Deputi Direktur Agro PT RNI Agung P. Murdanoto mengatakan di Jakarta, Selasa, bahwa tender pengadaan 45.000 ton gula impor sesuai kuota yang diberikan pemerintah dengan batas waktu kedatangan 30 April 2007 bertujuan untuk memperoleh harga gula impor yang kompetitif dengan kualitas, waktu pengiriman dan kuantitas yang sesuai. Pada 13 Februari ini di bursa gula dunia di London dan New York akan terjadi perubahan harga (switching) gula putih impor antara harga untuk kedatangan Maret ke harga Mei. Selisih harga antara kedatangan Maret dan Mei saat ini berkisar antara 6-10 dolar AS untuk setiap ton. "Diharapkan pelaksanaan tender hari ini bisa memanfaatkan peluang perubahan harga gula dunia dengan lebih baik. Kendati terjadi switching, diharapkan ada peluang yang tinggi untuk memperoleh harga gula yang kompetitif," ujar Agung yang bertindak sebagai ketua panitia gula impor perusahaan BUMN ini. Empat pemasok yakni Tate & Lyle, Kwee Gee, Cargill dan Wee Tiong terpilih sebagai nominator dalam tender tahap kedua tersebut dengan menyisihkan 12 perusahaan lainnya dan direksi PT RNI akan memilih pemasok yang memberikan penawaran kompetitif. Tiga pemasok yakni Tate & Lyle, Wee Thiong dan Ng Nambee menjadi pemenang tender pengadaan gula impor sebanyak 36.000 ton pada tahap pertama yang diselenggarakan baru-baru ini. "Sejauh ini realisasi pengadaan gula impor tahap pertama mencapai 70 persen. Diperkirakan pertengahan Maret 2007, realisasinya mencapai 100 persen," kata Agung. Para peserta tender disyaratkan sebagai pemasok gula anggota Refined Sugar Association (RSA) atau the Sugar Association of London. Gula kristal putih yang ditenderkan disyaratkan antara lain dengan pembelian secara CIF dan ICUMSA (kadar keputihan gula) 70-200. "Kami lebih menyukai gula yang diimpor dari Thailand karena sesuai dengan spesifikasi yang diminta Indonesia," ujarnya. Sejumlah BUMN termasuk PT RNI mendapat izin dari pemerintah untuk mengimpor gula kristal putih guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri yang bisa mencapai 220.000 ton per bulan. RNI mendapat tugas untuk memasok gula di wilayah Jakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007