Jakarta (ANTARA News) - Sekjen KONI Pusat Rita Subowo yang merupakan satu-satunya kandidat perempuan, bersaing ketat dengan dua jenderal purnawirawan yakni Luhut Panjaitan dan Achmad Sutjipto dalam perebutan kursi Ketua Umum KONI Pusat masa bakti 2007-2011. Rita yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden Voli Pantai Asia itu untuk sementara berada diperingkat tiga setelah mendapat dukungan sepuluh suara yang terdiri atas lima induk organisasi dan lima KONI Daerah. Sebanyak 83 induk organisasi dan KONI Daerah yang mempunyai hak suara akan memilih Ketua Umum KONI Pusat yang baru pada Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) di Gedung Serba Guna Gelora Senayan Jakarta 23 Februari mendatang. Ketua Umum KONI Pusat sekarang Agum Gumelar yang akan segera habis masa jabatannya dan baru memimpin satu periode, sudah menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi. Untuk sementara, dukungan suara terbanyak masih dipegang Letjen (purn) Luhut Panjaitan dan Laksama (purn) Achmad Sutjipto. Luhut yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Karatedo Indonesia (PBB Forki) itu mendapat 17 suara, sementara Sutjipto yang Ketua Umum PB Podsi (dayung), meraih 11 dukungan. Tim Penjaringan calon Ketua Umum KONI Pusat mensyaratkan bahwa bakal calon yang akan bersaing harus mendapatkan setidaknya sepuluh suara menjelang pemungutan suara di Musornas. Rita Subowo secara resmi menyampaikan isian formulir pencalonan kepada Tim Penjaring di KONI Pusat, Rabu. Kepada wartawan, Rita mengatakan bahwa ia berani mencalonkan diri karena memiliki pengalaman yang cukup di organisasi olahraga, baik nasional mapun internasional. Selain sebagai Presiden Voli Pantai Asia, Rita juga menjabat sebagai wakil presiden Federasi Bola Voli Internasional (FIVB). Di tingkat nasional, selain sebagai Sekjen KONI Pusat, ia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum PB PBVSI. Peringkat keempat setelah Rita diduduki Johar Arifin, mantan Deputi Menegpora yang mendapat tujuh suara, disusul Helmy Sungkar, promotor olahraga otomotif dengan tiga suara. Sementara Andy Gani Nuwa Wea belum dapat satu suara pun. Yang unik, Gubernur DKI Jakarta mendapat dua dukungan meski yang bersangkutan tidak mencalonkan diri.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007