Jakarta (ANTARA News) - Alih pembinaan pasukan khusus anti-teror Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI Angkatan Laut (AL) dari Korps Marinir ke Markas Besar TNI AL masih menunggu keputusan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto, kata Kadispen Mabesal, Laksamana Pertama Slamet Yulistiono. "Belum, kita akan mengarah ke sana, tetapi itu masih menunggu keputusan Panglima TNI sebagai pemegang kendali operasi pasukan khusus TNI," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL (Kadispen Mabesal) itu kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, selama ini pembinaan Denjaka dilakukan di Korps Marinir, dan di masa mendatang lantaran menjadi salah satu pasukan khusus yang dimiliki TNI, maka dialihkan pembinaannya ke Mabesal. Alih pembinaan itu, menurut Slamet, terkait dengan pengembangan organisasi TNI AL yang sedang berlangsung secara bertahap. "Tetapi, kita masih kaji terus sambil menunggu keputusan Panglima TNI, termasuk dalam hal anggaran bagi pembinaan Denjaka secara lebih komprehensif di tingkat Mabes TNI AL," katanya menambahkan. Terkait hal itu, Denjaka telah mengganti atributnya, yakni mengubah warna baret yang dikenakan dari warna ungu menjadi merah hati terhitung sejak 30 Januari 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007