Bangkok (ANTARA News) - Pengacara mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra berjanji, Rabu, ia akan melawan semua tuduhan yang ditujukan kepada keluarga Thaksin setelah pemerintah Thailand menunjuk satu tim untuk menyelidiki kasus penggelapan pajak yang dituduhkan kepada istri mantan perdana menteri itu. Tim tersebut ditunjuk pemerintah Bangkok, Senin, untuk menyelidiki kasus hukum istri Thaksin, Pojaman Shinawatra, dan saudara laki-laki tirinya serta sekretaris pribadinya dalam hal penggelapan pajak. Apabila terbukti melakukan apa yang dituduhkan kepadanya yang tak ada kaitannya dengan penjualan kontroversial perusahaan telekom Shin Corp maka Ponjaman dan para tersangka lainnya dapat terancam hukuman penjara tujuh tahun, lapor AFP. Pengacara Thaksin , Noppadon Pattama, berjanji ia akan melawan dan berupaya sekuat tenaga melawan tuduhan yang dikatakannya sarat bermuatan politis terhadap Thaksin sekeluarga. "Tim pengacara yang ditunjuk pemerintah mencoba menuduh orang-orang yang dekat dengan mantan perdana menteri . ," kata Noppadon. Pengacara Thaksin itu mengatakan keluarga kliennya tidak pernah mengira akan menghadapi tuntutan tindakan kriminal atas pelanggaran yang umumnya dapat diselesaikan melalui pembayaran denda. "Kami telah mempersiapkan satu tim pengacara yang akan menghadapi dan menangkis semua tuduhan dan tuntutan dipersidangan nanti," kata Noppadon. Tuduhan pelanggaran penggelapan pajak mulai dari tahun 1997 yang dilakukan oleh Pojaman dan saudara laki-laki tirinya Banpot Damapong atas penjualan saham senilai 4,5 juta dari perusahaan Computer and Communication milik Shinawatra yang kemudian berubah nama menjadi Shin Corp. Sebelumnya pemerintah memerintahkan Banpot untuk membayar pajak sebesar 546 juta Baht dan membayar denda pajak sebesar 738 juta dari hasil penjualan saham. Banpot sudah membayar denda pajak pada saat ia mengajukan kasusnya kepengadilan. "Para penyidik sepakat para tersangka melakukan pelanggaran hukum berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh sejauh ini," kata Klanarong Chantik, salah seorang anggota dari tim yang ditunjuk pemerintah Komite Penyidik Aset Negara (AEC). AEC, yang dibentuk oleh pemerintahan baru Thailand tak lama setelah Thaksin terguling dalam kudeta tak berdarah, diperkirakan mengajukan kasus keluarga Thaksin dalam beberapa hari mendatang, kata Klanarong Chantik. Thaksin sendiri hingga kini belum kembali ke Thailand sejak ia digulingkan saat sedang menghadiri sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. PM terguling itu kemudian ke London, dilanjutkan dengan berkeliling Asia dan saat ini berada di Australia. Ia menyatakan niatnya untuk membeli rumah di sana sementara istri dan dua orang anaknya masih berada di Thailand.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007