Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir mengkritik kinerja pemerintah yang menurutnya masih belum satu komando, khususnya dalam kasus impor beras. Hal itu dikatakan Bachir di sela-sela pemberian bantuan kepada korban banjir di Desa Karangreja, Pebayuran, Bekasi, Kamis. Dalam acara itu, Bachir didampingi Wasekjen PAN Icu Zukafril dan Euis H Fatayati. "Kita semua nggak setuju impor beras. Pemerintah ini sepertinya belum satu komando. Ada yang bilang dulu tidak kekurangan stok beras tetapi sekarang malah impor. Lalu yang bisa dipegang itu yang mana," katanya. Bachir menegaskan bahwa apapun dalihnya, impor beras tersebut tetap kesalahan pemerintah. "Pemerintah sekarang di`kerjain` sama spekulan yang menyebabkan harga melonjak, sehingga pemerintah merasa berdosa besar. Maka itu ya.. impor, `nggak` ada pilihan lain," tukasnya. Lebih lanjut Bachir mengatakan bahwa apabila nanti pasca impor dan harga beras kembali stabil, pemerintah mempunyai PR menindak tegas spekulan dan melakukan perbaikan di kabinet. "Cari dan tangkap para spekulan itu. Masa negara dan rakyat di`kerjain` sama spekulan yang jumlahnya segelintir," ujarnya. Sebelumnya ditempat berbeda, Sekretaris F-PAN DPR, Yasin Kara sempat menyatakan bahwa Perum Bulog sebagai institusi yang berwenang dalam soal stok dan distribusi beras perlu diperiksa untuk mendapatkan fakta dan informasi yang sesungguhnya tentang ketersediaan beras tersebut. "Untuk dapatkan data yang riil, maka Bulog pantas untuk diperiksa," katanya. F-PAN, kata Yasin, melihat bahwa persoalan perberasan merupakan masalah sensitif yang membutuhkan penyelesaian menyeluruh karena hal itu sudah menyangkut hajat hidup orang banyak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007