Jakarta (ANTARA News) - Parlemen Iran berharap Indonesia dapat berperan lebih besar dalam membantu menyelesaikan masalah pembangunan fasilitas nuklir untuk kesejahteraan Iran di DK PBB. Hal tersebut dikatakan Ketua Parlemen Negara Republik Iran Dr Gholam Ali Haddad Adel usai bertemu Ketua DPR Agung Laksono, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis. Gholam Ali juga mengatakan Iran sangat yakin bahwa pemerintah dan parlemen Indonesia sangat mendukung atas dibangunnya program nuklir di Iran. Keyakinan tersebut didasari oleh pernyataan Ketua DPR Agung Laksono ketika berkunjung ke Iran. Parlemen Indonesia adalah Parlemen pertama yang mengunjungi lokasi program nuklir Iran. "Masyarakat Iran sangat berharap Indonesia dapat membantu menyelesaikan permasalahan pembangunan fasilitas nuklir di Iran karena Indonesia telah menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB" kata Gholam. Gholam mengatakan yakin setiap negara akan mendukung Iran karena program nuklir yang dikembangkan Iran adalah untuk tujuan damai seperti untuk bidang kesehatan, pendidikan dan bidang sosial lainnya. Masyarakat Iran sudah bertekad untuk mempertahankan negaranya dan untuk meneruskan pembangunan fasilitas program nuklir Iran untuk perdamaian. Dia mengakui, kedatangan Parlemen Iran ke Indonesia adalah untuk menjalin kerjasama yang lebih erat lagi dengan Pemerintah dan Parlemen Indonesia untuk menghadapi tekanan Eropa dan Amerika Serikat terhadap pembangunan program nuklir Iran. "Indonesia dan Iran telah memiliki hubungan bilateral yang baik sejak lama sehingga diharapkan akan tercipta hubungan bilateral yang lebih erat lagi antara Iran dan Indonesia di masa yang akan datang", kata Gholam Ali. Sementara itu, Ketua DPR Agung Laksono mengemukakan, ketegangan terkait pengembangan senjata nuklir oleh Iran harus diselesaikan melalui jalur diplomasi dan perundingan, apalagi Iran sudah menegaskan bahwa pengembangan nuklir itu tidak ada kaitan sama sekali dengan senjata pemusnah massal, namun untuk kepetingan damai, terutama untuk kesehatan dan pertanian. Menurut Agung, kunjungan pemimpin parlemen Iran merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya ada kunjungan kerja anggota DPR RI ke Iran. Parlemen Indonesia memberi dukungan kepada Iran untuk mengembangkan nuklir bagi kepetingan damai, bukan untuk dijadikan sebagai sarana bagi pembuatan senjata pemusnah massal. Iran juga menegaskan bahwa pihaknya mendukung upaya menciptakan perdamaian dunia, terutama di Kawasan Timur Tengah. Karena itu, kata Agung, tidak perlu ada sanksi bagi Iran. "Bahkan ulama-ulama Iran sudah menegaskan bahwa haram hukumnya mengembangkan senjata pemusnah massal," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007