New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia merosot pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena kartel OPEC memutuskan tidak memangkas produksinya meski kelebihan pasokan global terus-menerus memukul pasar.

Tiga belas negara anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari minyak mentah dunia, tidak mengambil tindakan untuk menopang pasar setelah pertemuan di Wina.

Keputusan berlepas tangan itu mendorong harga minyak Amerika Serikat kembali di bawah 40 dolar AS per barel setelah penutupan Rabu, untuk pertama kalinya sejak Agustus.

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun 1,11 dolar AS atau 2,7 persen menjadi berakhir di 39,97 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea, patokan internasional minyak, untuk pengiriman Januari jatuh menjadi 43,00 dolar AS per barel di London, turun 84 sen (1,9 persen) dari tingkat penutupan Kamis.

"Pasar tidak mengambil pengumuman OPEC sangat baik hari ini karena OPEC tampaknya benar-benar ada kekacauan di antara para anggotanya dan mereka memilih melakukan sedikit perlawanan, yakni tidak melakukan apa-apa dan menunggu untuk melihat apakah segala sesuatunya lebih baik," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

Negara-negara OPEC memutuskan mempertahankan produksi saat ini, sekitar 31,5 juta barel per hari, dan menurut pernyataan yang dirilis Jumat kelompok itu akan "memonitor perkembangan pasar dalam beberapa bulan mendatang."

Dengan negara-negara OPEC memproduksi sekitar 32 juta barel per hari, di atas target yang disepakati kartel 30 juta barel, dan dengan Iran diperkirakan akan memulai lagi ekspor yang cukup besar tahun depan, diharapkan kelompok itu akan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan pasokan.

OPEC mengamati bahwa pertumbuhan ekonomi global saat ini di 3,1 persen pada 2015 dan diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,4 persen tahun depan.

Dalam hal pasokan dan permintaan, tercatat bahwa pasokan non-OPEC diperkirakan mengalami kontraksi pada 2016, sementara permintaan global diantisipasi untuk meningkat lagi sebesar 1,3 juta barel per hari.

Tetapi, tak seperti biasanya, itu diterbitkan tanpa angka tentang produksi di pernyataan setelah pertemuan, dan menunda penilaian ulang produksi untuk pertemuan berikutnya pada 2 Juni 2016.

Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah el-Badri mengatakan kelompok "memutuskan untuk menunda keputusan hingga pertemuan OPEC berikutnya sampai gambarannya ... menjadi lebih jelas bagi kita untuk memutuskan angka."

James Williams dari WTRG Economics mengatakan interval panjang sebelum pertemuan OPEC mendatang menunjukkan "mereka tampaknya tidak berpikir bahwa akan ada perjanjian musim semi ini."

"Pada saat itu mereka telah merasa lebih baik untuk produksi Iran; berapa banyak kerusakan telah terjadi untuk produksi serpih; dan berapa banyak proyek lepas pantai dan pasir minyak telah ditunda atau dibatalkan," kata Williams.

Anggota OPEC Iran akan dapat meningkatkan produksi minyak mentah ketika sanksi-sanksi Barat di cabut -- diharapkan awal tahun depan -- di bawah perjanjian yang telah disepakati pada Juli dengan kekuatan-kekuatan dunia terkait program nuklirnya, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.(Uu.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015