Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan perlunya peningkatan keterlibatan umat Islam dan negara-negara berpenduduk muslim dalam menyelesaikan masalah konflik di Timur Tengah. "Presiden juga menekankan agar penyelesaian masalah-masalah di Timur Tengah dilakukan dengan dialog dan negosiasi," kata Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal usai mendampingi Presiden Yudhoyono menerima kunjungan Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Gholam Ali Haddad Adel di Kantor Kepresiden Jakarta, Jumat. Dalam pertemuan dengan Presiden itu, Ketua Parlemen Iran didampingi Dubes Iran untuk Indonesia Behrooz Kamalvandi. Sedangkan Presiden didampingi Menlu Hasan Wirajuda, serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Sementara itu, ketika ditanya wartawan mengenai kerja sama di bidang energi nuklir, Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Gholam Ali Haddad Adel mengatakan, Indonesia dan Iran menyatakan saling mendukung program nuklir di negaranya masing-masing. "Indonesia mendukung penuh kegiatan nuklir untuk tujuan damai. Sebaliknya Iran juga mendukung pembangunan pembangkit tenaga nuklir di Indonesia maupun di negara lain untuk tujuan damai," kata Gholam. Ia menegaskan penerapan atau penggunaan nuklir untuk tujuan damai adalah hak setiap negara termasuk Indonesia dan Iran. Untuk itu, katanya, Iran siap membantu Indonesia dalam pembangunan pembangkit tenaga nuklir khususnya soal aturan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Ia juga mempersilahkan semua pihak untuk mengunjungi dan melihat dari dekat fasilitas nuklir di Iran sebagai bentuk keterbukaan negaranya. Mengenai rencana pembangunan pabrik pupuk oleh pihak Indonesia di Iran, Gholam mengatakan akan segera dilaksanakan secepatnya, karena dari pihak Iran sudah tidak ada masalah. Terkait rencana pembangunan kilang minyak oleh Iran di Indonesia, Ketua Parlemen Iran itu mengatakan pihaknya masih menunggu jawaban Indonesia untuk merealisasikannya .(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007