Beijing (ANTARA News) - Beijing sudah menetapkan status waspada merah polisi udara, tingkat kewaspadaan paling serius, mulai dari Selasa pagi sampai Kamis petang (12/12).
 
Pada Sabtu, pemerintah kota itu menetapkan status waspada oranye, tingkat tertinggi kedua dalam respons kedaruratan empat tingkat yang dibuat Oktober 2013.

Aplikasi kualitas udara pada telepon pintar yang populer di antara warga Beijing menunjukkan Indeks Kualitas Udara tercatat 200 lebih di hampir semua stastiun pengamatan di seluruh kota pada Senin, menganjurkan orang untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.

Angka itu muncul setelah periode terburuk polusi udara tahun ini, ketika Indeks Kualitas Udara mencapai titik maksimum 500 pada 30 November.

Menurut ketentuan status waspada merah meski ditetapkan ketika Indeks Kualitas Udara diperkirakan melampaui 200 tiga hari berturut-turut.

Di bawah status waspada merah, markas manajemen kedaruratan kota sudah menganjurkan siswa taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah menangguhkan kegiatan belajar mengajar, melarang kegiatan konstruksi di luar ruang serta meminta industri membatasi atau menghentikan produksi.

Beberapa siswa terlihat di sekolah dasar Beijing pada Senin ketika sekolah menyampaikan pesan bahwa mereka bisa memilih tinggal di rumah atau datang ke sekolah.

He Jinglong, guru pendidikan olahraga di sekolah yang berafiliasi dengan Beijing Jiaotong University, memimpin para siswa berolahraga di dalam ruangan pada Senin.

"Kami merancang rangkaian olahraga khusus untuk cuaca berkabut untuk menjaga para siswa tetap sehat," katanya.

Komisi Pendidikan Beijing menyampaikan pemberitahuan pada Senin malam, meminta seluruh sekolah menengah, sekolah dasar dan taman kanak-kanak menangguhkan kegiatan belajar mengajar selama periode waspada merah.

Penggunaan mobil akan dibatasi selama periode waspada merah dengan mobil hanya diperbolehkan berada di jalan pada hari tertentu secara bergantian berdasarkan nomor plat ganjil dan genap.

Selain itu 30 persen mobil pemerintah akan dilarang berada di jalan berdasarkan nomor plat genap dan ganjil.

Pembatasan penggunaan kendaraan diharapkan bisa mendorong dua juta penumpang lagi ke sarana transportasi publik per hari.

Beijing akan menambah 21.000 sampai 25.000 bus, termasuk 8.182 bus dengan energi bersih, ke jalan mulai Selasa.

Menurut Pusat Pemantauan Lingkungan Kotapraja Beijing, kabut asap tebal masih akan ada sampai Kamis dan setelah itu diperkirakan memudar pada petang hari saat dingin datang.


Tindakan Umum


Beijing sering berselimut kabut asap. Bagian besar polutan di kota itu berasal dari kawasan tetangga, utamanya provinsi industri Hebei, rumah bagi tujuh 10 kota paling tercemar di Tiongkok.

Seperti Beijing, banyak kota di provinsi Hebei dan Shandong serta Kotapraja Tianjin menerapkan aturan kedaruratan untuk mengatasi masalah itu.

Baoding, kota yang berada sekitar 150 kilometer dari Beijing, juga akan menerapkan pembatasan penggunaan kendaraan berdasarkan plat nomor ganjil/genap mulai Selasa.

Pemerintah lokal sudah meminta lebih dari 2.000 perusahaan untuk menangguhkan atau mengurangi kegiatan mereka serta 1.200 situs konstruksi menangguhkan operasi sepanjang Desember.

Di Kotapraja Tianjin, pekerjaan lapangan di tempat-tempat konstruksi dan pengoperasian kendaraan pengangkut material konstruksi sudah dilarang.

Untuk berusaha memastikan efektivitas kebijakan anti-polisi, otoritas perlindungan lingkungan Beijing, Hebei dan Tianjin berkolaborasi menerapkan tindakan penegakan hukum bersama untuk pertama kali.

Industri-industri penyedia listrik, baja, logam, soda, dan beton fokus melakukan inspeksi bersama, kata Zhong Chonglei, kepala Skadron Inspeksi Lingkungan Beijing.

Di Neiqiu County, Provinsi Hebei, para inspektur sudah dikerahkan ke tempat-tempat dengan pencemar tinggi.

Pemerintah Kotapraja Tianjin mengerahkan 16 tim untuk menginspeksi polusi udara tempat-tempat konstruksi, pelabuhan, dan pabrik.

Menurut rencana aksi nasional pada September 2013, kawasan Beijing-Tianjin-Hebei harus memangkas PM2.5, indikator kunci polusi udara, 25 persen dari level 2012 pada 2017, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015