Serang (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) merencanakan penggunaan instrumen sinyal yang berjangka lebih pendek dari selama ini bulanan menjadi instrumen sinyal yang harian atau
overnight seperti kecenderungan yang terjadi di negara-negara lain.
"Banyak negara lain yang sudah menggunakan instrumen sebagai sinyalnya bukan seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) satu bulan dan BI Rate satu bulan, melainkan lebih banyak ke jangka pendek yaitu
overnight atau yang tujuh hari," kata Deputi Gubernur BI, Hartadi A. Sarwono di Serang, Banten, Jumat.
Menurut dia, penggunaan instrumen moneter
overnight itu ditujukan dalam rangka penyempurnaan operasional lelang instrumen moneter.
"Jadi ini hanya sinyalnya saja, seperti halnya dengan BI rate itu kan satu bulan. Nanti (belum tahu waktunya), yang kami umumkan itu yang
overnight. Ini akan menjadi
benchmark pasar uang perbankan," jelas Hartadi.
Ia mencontohkan, Bank of Thailand juga sudah pindah dari penggunaan instrumen moneter yang jangka waktunya 14 hari menjadi satu hari.
"Kami akan mempelajari lebih lanjut, apakah dimungkinkan di kita untuk pindah ke
overnight. Memang kesulitan utamanya adalah kondisi perbankan kita masih segmented atau berbeda-beda satu dengan yang lain. Ada bank kecil dengan likuiditas kurang dan
credit line yang terbatas, ada juga bank yang besar dengan likuiditas besar dan
credit line yang banyak. Biasanya bank yang besar jika meminjam di pasar uang antar bank
overnight, bisa mendapatkannya lebih murah ketimbang bank yang kecil," jelasnya.
Hartadi mengakui, segmentasi masih terlalu besar, tetapi dengan berbagai proses yang dikembangkan berdasar Arsitektur Perbankan Indonesia (API), diharapkan kondisi perbankan makin merata sehingga instrumen
overnight bisa digunakan," katanya.
Hartadi juga mengatakan, BI juga akan berupaya untuk memperbanyak instrumen moneter dengan bekerjasama dengan pihak pemerintah.
"Sudah ada keinginan pemerintah untuk menerbitkan surat perbendaharaan negara (SPN), itu bisa dimasukkan dalam instrumen moneter, belum lagi instrumen-instrumen di pasar modal apakah yang berupa asset bank securitisasi atau instrumen pasar lainnya," jelasnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007