Jakarta (ANTARA News) - Kekuatan media sosial saat ini jelas tak bisa dianggap remeh. Bagi kalangan dokter misalnya, media sosial bisa menjadi alat yang ampuh untuk berbagi tips kesehatan.

"Menurut saya peran (media sosial) cukup kuat ya, karena dewasa ini hampir semua lapisan masyarakat sangat akrab dengan media sosial," ujar spesialis luka, dr Adisaputra Ramadhinara, CWSP, kepada ANTARA News melalui pesan singkatnya, Kamis.

Sekalipun mengaku tak cukup aktif di media sosial, melalui akun Twitternya, @dokterluka, Adi tak segan berbagi tips seputar bidang keahliannya, misalnya menangani tangan yang terkena air panas.

"Bilas dengan air bersih yang mengalir, tutup dengan dressing luka," kicau dia melalui akunnya.

Selain itu, dokter yang hobi memasak itu juga kerap mengingatkan para followers akunnya untuk tidak menyepelekan luka.

"Penanganan luka ada standarnya. Luka mejadi kronis ada sebabnya. Ingat, jangan sepelekan luka," tulis dia.

Untuk luka tergores misalnya, manajemen luka yang benar ialah membersihkan luka itu dengan air mengalir, sehingga tak meninggalkan kotoran apapun di atas luka.

Setelah itu, tutup luka dengan dressing luka, agar tidak terkontaminasi bakteri dan terjaga kelembabannya.

Selain melalui Twitter, Adi juga melakukan kampanye kesehatan lewat blog pribadinya, www.dokterluka.blogspot.co.id. Di sana, dia bahkan menceritakan pengalamannya menangani sejumlah pasien.

Tak hanya Adi, spesialis penyakit dalam, dr Ari Fahrial Syam juga diketahui cukup aktif membagikan tips kesehatan pada masyarakat, misalnya melalui blog pribadinya, https://staff.blog.ui.ac.id/ari.fahrial/.

Belum lama ini misalnya, dalam blognya, konsultan penyakit lambung dan pencernaan itu menuliskan kiat mengenali tanda alarm sakit maag.

Menurut dia, terdapat sejumlah tanda alarm yang bisa menjadi patokan bahwa sakit maag seseorang perlu mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Di antaranya, apakah ada keluhan buang air besar yang hitam, keluhan muntah terutama darah, berat badan turun tanpa sebab jelas dan lemas serta pucat.

Bila begitu, harus dipikirkan karena adanya masalah yang serius pada saluran cernanya. Kondisi ini harus dipastikan misalnya melalui pemeriksaan endoskopi atas adalah luka pada kerongkongan, tukak pada lambung dan atau usus dua belas jari.

Pewarta: Lia Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015