Makassar (ANTARA News) - Sejak akhir Desember 2006 hingga saat ini, Pemda dan Perum Divre VII Bulog Sulsel telah melepas sekitar 6.000 ton beras untuk Operasi Pasar (OP) di Sulwesi Selatan dan Barat. "Sekitar 1.043 ton dari jumlah itu dilepas di pasaran Kota Makassar," kata Kasi TU Divre VII Perum Bulog Sulsel, Abdul Razak Djabbar di Makassar, Sabtu. OP dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran dengan melepas beras murah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp4.000 per kilogram," jelasnya. Penjualan juga dijatah yakni setiap keluarga mendapat 50 kg yang sebelunya 20 kg. Hal itu sesuai dengan surat kawat Mendag No.147/M-DAG/2/2007 tanggal 14 Februai tentang tata cara pelaksanaan OP. Keputusan tersebut juga mengatur harga beras di gudang Bulog Rp3.450 per kg, lalu diterima di kios pelaksana OP Rp3.700 per kg sedangkan kios non pelaksana OP ditetapkan HET-nya Rp4.000 per kg. "Karena itu, sepanjang masih ada yang menjual beras kualitas medium di atas Rp4.000 per kg, maka OP tetap akan kita lakukan," tandasnya. Sebelumnya, Razak juga mengemkakan bahwa pihaknya menyiapkan sebanyak 135 ton beras untuk kegiatan operasi pasar di dua provinsi ini sampai musim panen bulan April mendatang. Stok yang dimiliki untuk OP cukup besar karena Bulog Sulsel saat ini masih menguasai sekitar 52.507 ton yang cukup untuk kebutuhan masyarakat Sulsel selama sembilan bulan kedepan. Sementara itu, Kepala Sub Bulog Divre Makassar, Ramli Hasan mengatakan, OP di Kota Makassar dilaksanakan di lima pasar yakni Pasar Pa`baeng-baeng, Pannampu, Sambung Jawa, pasar Daya dan pasar Terong Makassar serte beberapa permukiman warga tidak mampu. Setiap hari, pihaknya mendrop sebanyak 41 ton di lima pasar tersebut dengan harga jual Rp3.700 per kilogram.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007