Surabaya (ANTARA News) - PSIM Yogyakarta mengaku sedikit diuntungkan dengan ketidakhadiran suporter tuan rumah Persebaya pada pertandingan tandang kompetisi Liga Indonesia 2007 di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Minggu (18/2). Pelatih PSIM, Sofyan Hadi, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan, meski tampil tanpa penonton menyusul pencekalan oleh PSSI akibat kerusuhan 4 September lalu Gelora 10 Nopember, Surabaya, Persebaya tetap tim yang tangguh dan materinya cukup berpengalaman. Menurutnya, Tambaksari merupakan stadion yang cukup angker dan sulit bagi tim tamu untuk mencuri poin, apalagi jika ada ribuan suporter Persebaya yang menyaksikan. "Tapi kali ini, Persebaya menjamu kami tanpa penonton dan itu memberi keuntungan buat tim," katanya usai mencoba Stadion Tambaksari. Ia yakin Persebaya akan tampil ngotot untuk mendapatkan poin maksimal, menyusul dua kekalahan atas Persekabpas Pasuruan dan Arema Malang. "Target kami bisa mencuri poin dari Persebaya, karena di laga sebelumnya, kami gagal mendapatkannya di kandang Deltras," ujar mantan Pelatih Persija Jakarta ini. Soal strategi, Sofyan Hadi mengaku sudah menyiapkan untuk meredam serangan "Green Force". "Yang pasti, kami akan turunkan pemain terbaik," tegasnya. Laga lawan Persebaya juga menjadi tantangan tersendiri bagi tiga pemain PSIM yang sempat bergabung dengan Persebaya, yakni Taufiq, Ranu Tri Sasongko dan Michael Adolfo. Gelandang serang mungil, Taufiq mengaku siap diturunkan saat menghadapi mantan timnya dan bertekad tampil semaksimal mungkin. "Kondisi saya tidak ada masalah. Soal diturunkan atau tidak, terserah pelatih. Tapi saya akan berusaha tampil sebaik mungkin," katanya. Taufiq juga mengaku sedikit lega, karena pertandingan lawan Persebaya tidak disaksikan penonton. Kondisi ini bisa membuatnya lebih tenang tanpa teror dari penonton. Pengamanan Sementara itu, meski pertandingan tanpa penonton, Polwiltabes Surabaya tetap melakukan pengamanan cukup ketat dengan jumlah personil yang diturunkan sekitar 500 orang. Jumlah aparat keamanan yang diterjunkan jauh lebih sedikit dibanding saat pertandingan dengan penonton, yang biasanya mencapai lebih dari 1.000 personil. Wakil Kepala Polwiltabes Surabaya, AKBP Syauqie Achmad mengatakan aparat keamanan akan lebih dikonsentrasikan untuk pengamanan di luar stadion, termasuk jalan menuju lokasi pertandingan. "Kami tetap akan melakukan sweeping terhadap suporter Persebaya yang akan menuju stadion. Mereka akan kita halau untuk menjauhi stadion," ujarnya. Sehari menjelang laga, sejumlah pengurus Persebaya dipusingkan dengan kebijakan Panitia Penyelenggara yang mencekal mereka masuk areal stadion. Beberapa pengurus mengeluhkan sikap panpel yang terkesan kaku dan tidak pandang bulu. Padahal sebagai pengurus, seharusnya mereka tetap diberi kesempatan menyaksikan pertandingan. "Masak yang diperbolehkan masuk cuma ofisial tim, sementara pengurus dilarang. Memang panpel ingin menerapkan aturan BLI, tapi ya jangan terlalu kaku begitu," ujar salah seorang pengurus Persebaya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007