Sidoarjo (ANTARA News) - Menara peluncur beton untuk menghambat lumpur dari pusat semburan di ladang Lapindo Brantas, Porong, Sidoarjo, Jatim, batal didatangkan Sabtu, karena medan untuk mobilisasi alat itu belum siap. Juru Bicara Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Panas Sidoarjo, Rudi Novrianto di Surabaya, Sabtu, mengatakan, alat-alat berat termasuk menara itu belum bisa didatangkan karena Timnas masih harus memperbaiki tanggul cincin yang "over topping" (mengalami luber). "Tanggul cincin itu sudah sempat diperbaiki, Jumat (16/2), tetapi kembali terjadi `over topping` pada lokasi yang sama, sehingga untuk mendatangkan alat berat yang direncanakan hari ini kembali diundur," katanya menegaskan. Menurut dia, jika semuanya sudah dapat dibereskan, Timnas segera mendatangkan alat-alat tersebut, yang untuk sementara ini masih berada di Wika (Produsen Pre Case), tempat pembuatan alat-alat tersebut. Timnas menargetkan untuk segera menyelesaikan tanggul cincin yang "over topping" pada Sabtu petang ini. Setelah perbaikan tersebut, dihharapkan Minggu (18/2), alat berat dapat didatangkan di sekitar pusat semburan lumpur panas. Sementara itu, Ketua Tim Teknis Supervisi dan Monitoring Insertion bola-bola betom, Dr Bagus Endar mengatakan, penjatuhan bola-bola beton ke pusat semburan lumpur masih menunggu kondisi di lapangan. Sebab, pihaknya juga masih memperhatikan faktor keselamatan dari segala aspek. "Penjatuhan bola-bola beton ke pusat semburan baru dapat ditentukan waktunya, bila menara peluncur sudah didirikan," katanya menegaskan. Upaya menutup semburan lumpur panas dengan melempar bola-bola beton ke pusat semburan kini menjadi alternatif utama tim nasional penanggulangan semburan lumpur, setelah upaya menutup dengan relief well, beberapa waktu lalu, gagal.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007