Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Masyarakat korban banjir di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh kesulitan mendapatkan air bersih karena suplai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh belum normal.

Direktur PDAM Tirta Meulaboh Zuardi di Meulaboh, Senin, mengatakan pihaknya Senin (14/12) petang ini baru mulai mengoperasikan mesin pompa air yang sebelumnya juga terendam oleh air banjir yang menerjang kawasan itu.

"Petang ini mungkin sudah normal karena sekitar 1,5 jam lalu sudah kita mulai menghidupkan pompa air setelah kita lakukan koordinasi dengan managemen PT PLN Meulaboh menghidupkan arus listrik,"katanya.

Zuardi menyampaikan, selama diterjang banjir dalam dua hari terakhir pihaknya tetap mendistribusikan air dalam kondisi darurat, namun ketika PLN memadamkan arus listrik, pihak berkesimpulan sama.

Terlebih lagi kondisi air banjir terus meluas sampai mengenai mesin pemompa air yang berada di kawasan Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan sehingga untuk menjaga peralatan dan demi keamanan masyarakat terpaksa distribusi air dihentikan.

Menurut dia, apabila PLN memadamkan arus listrik mungkin tidak begitu terdampak bagi masyarakat korban banjir, namun ketika pendistribusian air bersih dihentikan maka pastinya membuat masayarakat kesulitan mendapat air bersih.

"Sebenarnya kita tidak masalah apabila ada banjir, tapi hari ini juga ada sedikit perbaikan pada jaringan pompa air didekat tenda pengungsian korban banjir Pasie Masjid, setelah selesai diperbaiki mesin langsung dihidupkan," sebutnya.

Sementara itu sejumlah masyarakat di Aceh Barat menyampaikan keluhan kepada wartawan terkait belum terdistribusinya air dari PDAM karena sumur rumah kondisi air tidak layak digunakan karena terendam air banjir.

Masyarakat mengeluh karena terkendala untuk membersihkan rumah, membersihkan pakaian dan untuk mandi setelah dua hari bermandikan air banjir luapan sungai Mereubo dan Woyla merendam rumah mereka.

Akibat tidak adanya air bersih warga di tenda pengungsian menderita gatal-gatal sehingga pihak TNI-AD dari Kodim 0105 Aceh Barat bergegas mendirikan tenda darurat posko pemeriksaan kesehatan korban banjir.

Sementara itu Humas PT PLN (persero) Area Meulaboh Rusidy Helmi yang dikonfirmasi menyampaikan, bahwa demi keamanan masyarakat dan menjaga aset PLN pihaknya masih melakukan pemadaman arus pada 56 gardu.

"Hingga hari ini masih ada pemadaman pada 56 gardu di Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya. Kita tergantung kondisi air banjir, apabila memang sudah terjamin untuk keselamatan masyarakat segera kita hidupkan kembali," katanya.

Pewarta: Anwar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015