dalam upaya menghentikan "kematian akibat air kotor"





-Ia Akan Menghadapi Kematian, Kecuali Jika Dunia Memilih untuk Menyelamatkannya-

 

LONDON,17 Desember 2015 (Antara/PRNewswire) --Death Challenge, Inc., usaha patungan baru yang menjalankan filantropi komersial yang berkesinambungan, hari ini mengumumkan tanggal resmi peristiwa paling spektakuler dan berbahaya yang pernah disiarkan secara langsung. Death Challenge 1, Death Dive (http://DeathChallenge.com) akan dilakukan pada Jumat Agung, 25 Maret 2016, di minggu yang sama seperti Hari Air Sedunia.

 

Pada pukul 15:33 GMT (Greenwich Mean Time), "Penantang", yang identitasnya akan tetap dirahasiakan dan memakai penutup muka, akan mempertaruhkan nyawa dengan melompat dari pesawat jet di stratosfer, 15,3 km (9,53 mil) di atas permukaan bumi, dan terjun 50.300 kaki TANPA pakaian astronot, TANPA pakaian bertekanan udara, TANPA oksigen, serta TANPA parasut ke perairan penuh hiu dalam upaya MENGHENTIKAN Kematian Akibat Air Kotor. (http://DeathbyDirtyWater.org ).

 

"Penyebab utama ini yang memicu aksi Penantang," (http://DeathChallenger.com) ujar juru bicara perusahaan, Aideen Doherty. "Setelah menghabiskan banyak waktu di berbagai belahan duniayang paling terkena dampak penyakit yang ditularkan melalui air, ia melihat sendiri dampak dramatis dari masalah yang sebenarnya dapat diatasi ini. Penantang juga pernah menderita penyakit yang hampir mematikan setelah meminum air kotor selama melakukan kunjungan tersebut. Hampir 2 juta anak meninggal setiap tahunnya akibat air kotor; karenanya untuk mengakhiri krisis ini, Penantang bersedia mengorbankan nyawanya sendiri."

 

Peristiwa yang belum pernah ada, Death Dive, akan di-streaming secara langsung kepada khalayak bayar-per-tayang di seluruh dunia, yang juga dapat memilih "Selamatkan Penantang" atau tidak dengan menawarkan bantuan. Khalayak online maupun yang berada di lokasi penerjunan dapat membeli voting sebelum dan selama lompatan bersejarah yang dilakukan Penantang dengan memilih "YA" atau "TIDAK" dari tiga kemungkinan bantuan. Terlebih lagi, tidak ada bantuan yang akan diterima Penantang, kecuali jika satu miliar voting dibeli secara global, sebagai simbol perkiraan jumlah orang yang tidak memiliki akses ke air bersih, yang merupakan kebutuhan hidup paling mendasar.

 

Pada Bantuan Pertama (dari ketinggian 25.000-20.000 kaki), pesawat yang berputar akan melemparkan parasut yang akan coba diraih dan dikenakan Penantang dalam kondisi yang nyaris mustahil. Pada

 

Bantuan Kedua (dari ketinggian 20.000-15.000 kaki), penerjun penyelamat akan mengejar Penantang yang kelelahan dan kekurangan oksigen untuk menggandeng tubuh Penantang sebagai upaya penyelamatan di udara tanpa peralatan keselamatan yang baru pertama kali ini dilakukan. Pada Bantuan Ketiga (dari ketinggian 15.000-7.000 kaki), pesawat akan menurunkan tali penarik, yang akan coba diraih dan digunakan Penantang untuk terjun ke dalam air. Jika Penantang salah memperhitungkan tali penarik, ia mungkin akan bertabrakan dengan pesawat atau melepas kontrol sayap maupun ekor pesawat. Jika Penantang pingsan setelah keluar dari pesawat jet, tersedia pilihan tambahan untuk mengirim tim penyelamat yang akan memberikan oksigen. Namun demikian, bantuan ini hanya akan diberikan jika 7,125 miliar voting telah diperoleh, yang setara dengan voting seluruh umat manusia untuk menyelamatkan satu orang dan semua masyarakat dunia yang tidak memiliki akses ke air bersih.

 

Cara lain untuk berkontribusi terhadap kesuksesan global Death Challenge (http://savethechallenger.com) mencakup tiket bayar-per-tayang untuk menonton secara online, tiket VIP untuk menyaksikan peristiwa ini dari pesawat atau kapal di lokasi penerjunan, maupun di bawah air bersama hiu di titik jatuhnya Penantang, dan pilihan khusus untuk membeli tiket pesawat agar dapat terbang bersama Penantang.

 

"Risiko lompatan ini sangat besar," ujar juru bicara perusahaan, Aideen Doherty. "Saat melompat, Penantang akan menghadapi tekanan udara yang begitu rendah, suhu beku, dan kekurangan oksigen, yang semuanya dapat mengakibatkan kematian segera."

 

Penantang adalah salah satu atlet ekstrem dunia yang paling berpengalaman, telah melakukan hampir 20.000 kali terjun payung, lebih dari 5000 kali terjun ke dalam air dari ketinggian, dan ribuan jam menyelam bersama hiu putih besar tanpa kandang selama 30 tahun terakhir. Ia akan menggunakan sejumlah metode ekstrem agar selamat dalam penerjunan lebih dari 260 kali lebih tinggi dibandingkan rekor dunia saat ini, yakni hampir dua kali tinggi Gunung Everest.

 

Penantang adalah orang pertama yang mempertaruhkan nyawanya dalam Death Challenge. Death Challenge 1, Death Dive, adalah aktivitas Kategori 10 yang dianggap para ahli tidak memiliki peluang untuk selamat. Death Challenge 1 juga akan disemarakkan dan didukung hiburan musik dari sejumlah artis baru dan terkenal. Death Challenge akan terus menampilkan atlet ekstrem dalam aktivitas berisiko tinggi guna meningkatkan kesadaran dan menunjang upaya filantropi Death Challenge untuk mengakhiri berbagai masalah terburuk di bidang sosial, ekonomi, serta kemanusiaan di dunia.

 

Death Challenge Inc., Death Challenge Foundation, serta Death Dive akan diaudit dan diverifikasi oleh firma akuntansi internasional. Untuk informasi lebih lanjut tentang Death Challenge dan bagaimana dunia dapat mengakhiri Kematian Akibat Air Kotor, kunjungi: http://DeathChallengeDay.com

 

Catatan Editor: Untuk pertanyaan media dan bahan artikel media, hubungi: pressoffice@deathchallenge.com

 

Tentang Merek Death Challenge

Death Challenge, Inc., Death Challenge Foundation, dan Many People, One Voice secara bersama terlibat dalam filantropi komersial yang berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kesadaran terhadap serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengakhiri berbagai masalah terburuk di bidang sosial, ekonomi, dan kemanusiaan di dunia. Death Challenge didukung oleh atlet ekstrem dalam aktivitas berisiko tinggi untuk membantu menyoroti dan mendukung berbagai aksi mulia. Aktivitas pertama, yang bertajuk Death Challenge 1, bertujuan untuk MENGHENTIKAN Kematian Akibat Air Kotor.

 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015