Maros (ANTARA News) - Panitia pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, akan melakukan kajian terhadap kunjungan silaturahmi Megawati di Masjid Agung Maros pada Selasa petang.

Untuk itu, Panwaslu Maros akan mempelajari semua hasil rekaman gambar dan materi pembicaraan capres PDI Perjuangan tersebut, selama mengadakan silaturahmi dengan masyarakat dan tokoh agama Islam di daerah itu, kata Ketua Panwaslu, Maruna Yusuf di Maros, Selasa.

"Kami akan analisa dulu, kalau memang terbukti ada unsur kampanye kami akan memanggil panitia penyelanggara acara itu karena dilaksanakan di masjid," katanya.

Maruna menambahkan, pihaknya juga menyayangkan tindakan panitia yang tidak terlebih dahulu memasukkan surat permintaan izin penyelenggaraan acara ke Panwaslu.

Padahal sebelumnya ia telah meminta agar panitia memasukkan surat permintaan izin, minimal tembusan surat pemberitahuan ke Bupati Maros.

"Tidak ada permintaan surat izin. Mereka cuma menyampaikan undangan kepada kami," katanya.

Menurutnya, untuk menilai apakah kegiatan itu silaturahmi biasa atau kampanye, pihaknya menggunakan sejumlah parameter.

Antara lain, penyelenggara kegiatan adalah partai politik dan tokoh yang diundang adalah pimpinan partai dan calon presiden.

Dalam kunjungan silaturahmi tersebut Mega didampingi elite DPP PDIP, antara lain Theo Syafei, Pramonon Anung dan putrinya Puan Maharani. Selain itu, turut pula calon legislatif PDIP Edo Kondolongit, Andre Hehanusa, dan Sony Tulung.

Mega berada di Maros untuk merayakan tahun baru Islam 1430 Hijriah bersama sejumlah elemen masyarakat sekaligus mengadakan silaturrahmi.

Usai acara silaturahmi, Mega mengatakan bahwa bahwa calon wakil presiden (cawapres) akan ditentukan setelah pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Solo 27 Januari mendatang.

"Di Rakernas itu akan diusulkan nama-nama yang sudah terjaring, siapa yang pantas mendampingi saya," katanya.

Ia belum mau menyebutkan siapa calon yang akan mendampinginya sebelum pelaksanaan Rakernas tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009