Ankara (ANTARA News) - Turki akan terus memindahkan sebagian tentaranya ke luar Provinsi Nineveh di Irak Utara, tempat kamp berada, kata Kementerian Luar Negeri Turki pada Sabtu (19/12).

Kementerian itu menyatakan Turki mengakui adanya "salah komunikasi" dengan Irak mengenai pengerahan tentara Turki baru-baru ini ke pangkalan militer Bashiqa di Irak Utara.

Sebagai anggota yang berkomitmen dalam koalisi global melawan kelompok ISIS, Kementerian Luar Negeri menyatakan, Turki siap bekerja sama dengan Irak untuk mengkoordinasikan upaya gabungan guna mengalahkan dan menghancurkan kelompok bersenjata tersebut.

Turki akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Irak mengenai sumbangan militernya untuk perang melawan ISIS.

Ankara mengerahkan ratusan prajurit ke Bashiqa pada awal Desember, menyatakan pasukan tersebut adalah bagian dari misi internasional untuk melatih dan memperlengkapi pasukan Irak dalam memerangi ISIS. Baghdad mengecam tindakan itu dan mengatakan Irak tak pernah mengundang pasukan semacam itu.

Satu konvoi yang meliputi hampir 10 kendaraan meninggalkan Kamp Bashiqa pada Senin pagi dan pergi ke wilayah lain di Irak Utara menurut laporan Kantor Berita Turki, Anatolia.

Gerakan tentara tersebut dilakukan setelah reaksi keras Irak terhadap penggelaran tentara Turki itu di Bashiqa, yang menurt Ankara ditujukan untuk melatih pasukan Sunni dalam perang mereka melawan ISIS.

Mosul, Ibu Kota Provinsi Nineveh, telah dikuasai ISIS sejak Juni 2014, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015