Konsep cincin pintar ala Samsung pada dasarnya digunakan sebagai alat pengendali telepon seluler (ponsel) cerdas (smartphone), tablet, televisi kelas cerdas (smart TV), bahkan perangkat rumah cerdas (smart home).
Samsung menerapkan metode utama pengendalian rotasi cincin di jari penggunanya. Dengan memutar cincin ke kiri atau kanan, maka penguna dapat memicu fungsi pengendalian perangkat yang sudah terhubung layaknya ponsel cerdas, demikian laporan GSM Arena.
Cincin dapat digunakan untuk navigasi menu yang lebih kompleks dengan menawarkan lebih banyak lagi fungsi.
Smart ring Samsung dapat digunakan untuk mengubah saluran televisi, mematikan lampu dan menaikkan tirai. Bahkan, cincin pintar tersebut dapat terkoneksi ke jejaring sosial, seperti Facebook.
Baca juga : Samsung Pay rambah Amerika
Adapun arloji pintar (smart watch) Samsung S2 yang terbaru memiliki bezel putar, sehingga cincin cerdasnya akan mengadopsi fungsi yang sama untuk saling terhubung. Konsep bezel arloji pintar semacam itu diterapkan pula Apple Watch, walau dengan konsep pengembangan berbeda.
Tidak hanya Samsung, perusahaan teknologi lainnya juga mempatenkan cincin pintar, namun memiliki metode pengoperasian yang sangat berbeda, seperti merek Timer.
Microsoft juga berencana mengoperasikan cincin pintar dengan metode menggeser permukaan cincin, bukan rotasi. Sedangkan, Google melihatnya sebagai pengontrol Google Glass, dan Apple menginginkan arloji versi lebih kecil.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
